Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Berhasil Menguat Tipis di Akhir Pekan

Kompas.com - 26/03/2021, 15:59 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comNilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami penguatan di pasar spot, Jumat (26/2/2021).

Melansir Bloomberg, rupiah ditutup menguat tipis 9 poin (0,06 persen) di level Rp 14.418 per dollar AS dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.427 per dollar AS.

Ibrahim Assuaibi Direktur PT TRFX Garuda Berjangka mengatakan, trend penurunan di pasar keuangan baru-baru ini mendorong kenaikan imbal hasil surat utang AS, dan mendorong perbankan melakukan melakukan aksi jual obligasi. Kondisi ini membuat harga obligasi semakin tertekan.

Baca juga: IHSG Ditutup Positif di Akhir Pekan, Saham-saham Ini Banyak Dibeli Asing

“Imbal hasil naik karena ada permintaan yang lesu selama lelang catatan Treasury AS 7 tahun pada hari Kamis. Beberapa investor menyatakan keprihatinan, akan ada aksi jual pasar obligasi lagi dalam tiga bulan ke depan sehubungan dengan penurunan pasar keuangan baru-baru ini,” kata Ibrahim dalam siaran pers, Jumat (26/3/2021).

Di sisi lain, klaim pengangguran mingguan AS mengalami penurunan ke level terendah satu tahun yakni 684.000, atau turun dari 781.000.

Sementara itu, investor masih menunggu rilis data pengeluaran pribadi pada bulan Februari, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kekuatan ekonomi AS.

Eropa saat ini juga sedang dalam masa penguncian karena penyebaran varian baru Covid-19 di negara tersebut. Namun, Jerman yang merupakan induk ekonomi terbesar di Eropa, membatalkan rencananya penutupan Paskah, padahal Jerman masih mencatat peningkatan kasus Covid-19 sejak awal tahun 2021.

Dari internal, Bank Indonesia terus berupaya agar perbankan ikut menurunakan suku bunga kreditnya. Sebelumnya, hanya bank plat merah saja yang menurunkan suku bunga, sedangkan bank swasta sampai saat ini belum menurunkan suku bunga.

Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar Indonesia

“Hal ini bisa menghambat masyarakat dan pengusaha kecil untuk mencari dana segar untuk pengembangan bisnis, apalagi banyak masyarakat atau pengusaha kecil yang melakukan pinjaman dari bank-bank swasta dengan bunga kredit yang besar,” kata dia.

Penurunan suku bunga kredit bertujuan untuk memberi stimulus kredit dunia usaha sehingga bisa membawa ekonomi Indonesia tumbuh di rentang 4,3 persen hingga 5,3 persen pada tahun ini.

Di sisi lain, OJK menilai, penurunan suku bunga kredit bukan satu-satunya solusi untuk mendorong pertumbuhan kredit. Tren suku bunga menurun yang terjadi di masa pandemi juga belum mampu menjadi stimulus pelaku usaha untuk menggunakan fasilitas kreditnya.

“Intinya saat ini yang dibutuhkan bagaimana mengembalikan demand masyarakat, terutama efektivitas vaksin yang akan menjadi challange bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional karena akan memberikan kepercayaan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas normal kembali,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com