Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Bersepeda Mencari Tantangan Bukan Celaka | SIM Sepeda di Jerman | Etika Bersepeda ala Emak-emak

Kompas.com - 28/03/2021, 08:08 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Bersepeda saat ini merupakan aktivitas yang tengah diminati banyak orang. Oleh karenanya, kita mesti lebih patuhi aturan bersepeda yang ada.

Fenomena kebangkitan bersepeda juga ini mesti disambut dengan cepat. Aturan-aturan baru juga perlu ditambahkan.

Namun, yang perlu diingat adalah jalan raya merupakan area publik dan milik publik. Jika berada di jalan raya, semua mesti bisa sama-sama berbagi ruang tersebut.

Paling tidak, bersepedalah dengan mengutamakan keselamatan: gunakan helm, bersepeda di sebelah kiri jalan raya yang dilalui , hingga tidak bergerombol --yang mengakibatkan lebih dari dua baris sejajar.

1. Bersepeda untuk Mencari Tantangan Bukan Celaka

Banyak alasan seseorang melakukan kegiatan bersepeda. Selain untuk kesehatan, di antaranya juga mencari tantangan.

Bagi pesepeda yang tinggal di kota kecil atau kota besar namun di wilayah pegunungan bukanlah hal yang sulit untuk menemukan tempat bersepeda berbukit-bukit atau tempat yang penuh tantangan. Tapi tidak di kota besar.

Di sisi lain, semakin maraknya pesepeda rupanya terbaca dengan baik oleh pemerintah dengan menyediakan jalur sepeda, hanya saja masih belum dipatuhi sepenuhnya oleh sebagian pengguna jalan. (Baca selengkapnya)

2. SIM Sepeda di Jerman, Mendidik Anak Menjadi Pengendara yang Bertanggung Jawab

Di Jerman ada aturan tersendiri bagi pengguna sepeda, terutama golongan anak-anal.

Di sana, anak usia di bawah 10 tahun harus mengendarai sepeda di trotoar. Anak usia di bawah 12 tahun tanpa SIM sepeda dapat bersepeda di jalan raya, atau di jalur sepeda jika didampingi seseorang yang berusia di atas 16 tahun.

Dikatakan Kompasianer Hennie Triana, untuk mendukung hal ini, murid-murid di kelas 4 SD dapat mengikuti tes bersepeda untuk mendapatkan Fahrrad-Führerschein (Surat Izin Mengemudi Sepeda).

Pada tingkat sekolah inilah, mereka dianggap siap untuk mengikuti ujian SIM sepeda.

"Pelatihan dan ujian untuk mendapatkan SIM sepeda ini tujuannya adalah untuk membiasakan anak dengan peraturan lalu lintas, serta mendidik mereka menjadi pengguna jalan yang bertanggung jawab," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Etika Bersepeda ala Emak-emak

Kompasianer Sri Rohmatiah menceritakan bagiamana emak-emak di desanya membentuk komunitas bersepeda.

Menurutnya, bersepeda sendiri dengan berkelompok tentu ada banyak perbedaan terutama keseruan di jalan. Terkadang saking serunya, lupa kalau jalan itu bukan milik nenek moyang.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika bersepeda di jalan raya berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa sumber.

Namun, tidak lupa hal terbaik dalam bersepeda adalah kesenangan. (Baca selengkapnya)

***

Pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan di jalan dengan pesepeda? Silakan simak konten-konten terkait di Kompasiana: Etika Bersepeda. (IBN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com