Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan KTP atau Kartu Kredit, Ini 6 Syarat Jika Ingin Mengajukan Pinjaman KTA

Kompas.com - 28/03/2021, 14:10 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Bila perlu, tanya kepada keluarga, teman, atau rekan yang pernah menggunakan fasilitas pinjaman KTA agar tak merasa ‘dijebak’ nantinya.

3. Mengajukan kredit untuk hura-hura? No way

Berutang pada dasarnya tidak masalah, asal digunakan untuk sesuatu yang produktif. Bahkan kalau perlu menghasilkan, seperti modal usaha, bangun rumah untuk bisnis kos-kosan, biaya pendidikan anak, dan lainnya.

Yang bahaya, kalau pinjaman KTA dipakai buat konsumtif, seperti belanja, liburan ke luar negeri. Ingat, tingkat bunga KTA tinggi. Mulai dari 0,59 persen, 1 persen, 1,55 persen, dan 2 persen per bulan (flat).

Kelihatannya kecil. Tetapi kalau diakumulasikan setahun, bisa 12 persen sampai dengan 24 persen. Misal perhitungan kasarnya, cicilan pinjaman KTA sebesar Rp 1,5 juta per bulan, bunga 2 persen per bulan Rp 30 ribu. Jika setahun berarti Rp 360 ribu untuk pembayaran bunganya saja.

Bila utang untuk modal usaha, maka Anda punya keuntungan dari bisnis yang bisa digunakan untuk membayar cicilan pokok dan bunganya. Sedangkan utang buat belanja online, tidak menghasilkan apapun. Justru duit ludes tak tahu rimbanya.

Baca Juga: Cara Lapor Pajak SPT Tahunan untuk UMKM dan Bisnis Online

4. Hilangkan prinsip hidup hanya satu kali

Memang sih hidup hanya satu kali, tetapi bukan berarti seenak jidat menggunakan uang, apalagi dari hasil pinjaman. Anda tetap harus punya arah kebutuhan yang jelas, bukan menuruti keinginan yang menjadi nafsu sesaat.

Jika Anda punya prinsip demikian, pikirkan untuk sesuatu yang positif. Karena hidup hanya satu kali, manfaatkan pinjaman sesuai tujuannya.

Kalau tujuan awal mengajukan KTA buat modal usaha, ya alokasikan untuk itu. Jangan melenceng bila tidak ingin kena masalah ke depannya.

5. Bebas dari utang yang lain

Banyak orang mengajukan KTA untuk membayar atau melunasi utang sebelumnya. Istilahnya gali lubang baru untuk menutup lubang lama.

Perilaku ini yang akan menjadi bumerang buat Anda. Sebab, bukannya meringankan utang, justru bakal membebani keuangan Anda.

Contohnya mengambil pinjaman KTA untuk membayar cicilan KPR atau DP rumah. Anda malah akan punya dua utang sekaligus dengan angsuran lebih besar.

Pembayaran bunga juga menjadi beban berat keuangan Anda, bahkan dalam jangka panjang. Bila Anda tak mampu menyiasatinya, potensi kredit macet sangat besar.

Maka dari itu, sebelum mengajukan KTA, sebaiknya Anda terbebas dulu dari utang lainnya. Pastikan batas utang Anda tidak lebih 30 persen dari penghasilan setiap bulan.

6. Komitmen dan disiplin membayar utang

Kalau punya utang, Anda harus tahu konsekuensinya. Yakni membayar cicilan tepat waktu hingga lunas.

Dalam hal ini, butuh komitmen dan disiplin menyisihkan uang setiap bulan sesuai perencanaan anggaran yang sudah dibuat. Kemudian membayar cicilan sebelum jatuh tempo agar terhindar dari denda keterlambatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com