Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Bakal Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 29/03/2021, 08:13 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menguat di awal pekan, Senin (29/3/2021). Sebelumnya IHSG ditutup positif dengan kenaikan 1,19 persen pada level 6.195,56.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk candle dengan body naik dan shadow di bawah indikasi kekuatan naik. Penguatan ini terjadi setelah indeks pasar global dan regional menguat, atau rebound dari penurunan sebelumnya.

“IHSG berpeluang konsolidasi menguat di awal pekan. Namun, ada ancaman gelombang ke tiga Covid-19 dan lambatnya proses vaksinasi di berbagai negara menjadi sentimen negative,” kata Hans dalam rekomendasinya.

Baca juga: Apa Itu IHSG? Ini Pengertian, Manfaat, dan Cara Hitungnya

Di sisi lain, Hans menilai Yield Treasury AS 10 tahun yang masih terkendali memberikan sentimen positif pada pasar saham. Pada awal pekan, Yield US Treasury 10-tahun kembali melemah setelah pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell yang menyebutkan stimulus triliunan dollar AS dari pemerintah, bisa mendorong kenaikan harga (inflasi).

Menurut Jerome Powell inflasi bukanlah ancaman bagi perekonomian AS saat ini. Pernyataan Powell ini membuat yield obligasi AS tenor 10 tahun bergerak turun.

“Pelaku pasar keuangan dan sebagian ekonom khawatir dalam beberapa pekan ini karena pemulihan ekonomi Amerika seiring surutnya pandemi Covid-19,” jelas dia.

Sebelumnya kenaikan yield treasury AS sempat menjadi perhatian utama di pasar modal. Yield yang bergerak berlawanan arah dengan harga obligasi mengindikasikan pelaku pasar melakukan penjualan obligasi di jangka waktu tersebut.

Akhir pekan lalu, yield treasury AS naik tipis sebesar 6 basis poin menjadi 1,67 persen. Treasury bertenor 10 tahun yang jadi acuan dan dicermati ketat berada di 1,67 persen mengalami penurunan dari 1,75 persen pada minggu sebelumnya.

“Beberapa ahli strategi memperkirakan Treasury AS 10 tahun akan bergerak turun di pekan-pekan mendatang karena investor akan mulai menyeimbangkan kembali kepemilikan surat berharga tersebut,” ujar dia.

Hans memproyeksikan IHSG hari ini berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 6.106 sampai 6.058 dan resistance di level 6.239 sampai 6.300.

Berbeda dengan Analis Panin Sekuritas William Hartanto yang mengatakan, hari ini IHSG berpeluang mengalami pelemahan. Berdasarkan analisis teknikal, indikator Stochastic menunjukkan posisi IHSG di area oversold dan rebound.

“Kini IHSG kembali berada pada demand zone dengan support pada 6.152 dan resistance pada 6.241. Waspadai aksi profit taking. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.152 sampai 6.241,” kata William.

Baca juga: IHSG Ditutup Positif di Akhir Pekan, Saham-saham Ini Banyak Dibeli Asing

Berikut rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini :

1. Anugerah Investama
AALI area akumulasi 10.500 – 10.900, TP 11.300 – 11.800, cut loss bila turun di level 10.200.
BBCA area akumulasi 31.500- 32.225, TP 33.500 – 34.200, cut loss bila turun di level 30.800.
BDMN area akumulasi 2.880 – 2.950, TP 3.060 – 3.160, cut loss bila turun di level 2.800.

2. Panin Sekuritas
AKRA rekomendasi sell on srength jika tidak mampu menembus resistance 3.400.
BBTN rekomendasi speculative buy on breakout 1.845, TP 2.000, stop loss <1.750
SMRA rekomendasi speculative buy on breakout 1.005, TP 1.050 – 1.100, stop loss <950.

3. Artha Sekuritas
RALS rekomendasi buy di level 800 - 820, TP 860 - 880, stop loss 780.
KLBF rekomendasi buy di level 1.570 – 1.600, TP 1.650 – 1.690, stop loss 1.550.
TLKM rekomendasi buy di level 3.390 – 3.440, TP 3.510 – 3.560, stop loss 3.340.

Baca juga: IHSG Sepekan Ini Turun 2,53 Persen, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 7.309,9 Triliun

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com