Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJS Kesehatan Gandeng Aplikasi WeCare Kembangkan Fitur Donasi

Kompas.com - 29/03/2021, 14:59 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BPJS Kesehatan menjajaki kerja sama dengan WeCare.id, salah satu lembaga atau aplikasi fundraiser, untuk mengembangkan fitur donasi.

Fitur donasi ini akan ditampilkan pada situs resmi BPJS Kesehatan maupun aplikasi WeCare.id.

Sinergi ini dilakukan dalam rangka memperluas cakupan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dan meningkatkan kolektibilitas iuran, khususnya dari segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).

Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan: 1.6 Juta Data PBI Tak Valid

"Kami terus mengupayakan langkah donasi ini sebagai salah satu alternatif dan inovasi pendanaan. Dengan adanya program crowdfunding ini diharapkan masyarakat Indonesia yang belum terlindungi jaminan kesehatan oleh negara maupun secara mandiri, dapat segera memiliki perlindungan JKN-KIS," ujar Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Arief Witjaksono Juwono Putro melalui keterangan tertulis, Senin (29/3/2021).

"Bersama WeCare.id, kami mengajak masyarakat yang berkondisi finansial mapan, untuk ikut membantu peserta JKN-KIS dalam membayarkan iuran kepesertaannya melalui program donasi ini," sambung dia.

Arief menambahkan, animo masyarakat untuk berdonasi dalam program urunan dana (crowdfunding) JKN-KIS terbilang cukup tinggi.

Hal ini terbukti dengan jumlah urunan dana yang diterima oleh BPJS Kesehatan per 31 Desember 2020 mencapai Rp 1,329 miliar dan telah disalurkan kepada 3.784 peserta JKN-KIS.

Baca juga: Keuangan BPJS Kesehatan Belum Aman meski Cashflow Surplus Rp 18,7 Triliun

Urun dana ini dilakukan karena kesejahteraan dan ekonomi masyarakat yang terimbas pandemi Covid-19. Tak sedikit pula yang diberhentikan dari pekerjaan sehingga kondisi finansialnya anjlok.

Akibatnya, banyak dari mereka yang tidak bisa membayar iuran JKN-KIS mereka sehingga status kepesertaannya menjadi tidak aktif.

Di sisi lain, ada juga kelompok masyarakat tidak mampu yang belum terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

"Di sinilah masyarakat berkondisi finansial mapan bisa ikut berperan membantu kelompok tersebut. BPJS Kesehatan dan WeCare.id siap memfasilitasinya," kata Arief.

Untuk mempermudah masyarakat dalam menyalurkan sumbangannya, WeCare.id telah menyediakan berbagai metode pembayaran berupa kartu debit, kartu kredit, maupun transfer antar bank dengan akun virtual.

Baca juga: Casflow Surplus, Bos BPJS Kesehatan: Bukan Hanya Karena Kenaikan Iuran

Masyarakat umum, baik itu individu, kelompok, maupun institusi dapat menyalurkan urunan dana JKN-KIS mulai dari Rp 10.000.

"Kami juga secara intens mendorong keterlibatan badan amal, perusahaan, pemberi kerja, dan pihak-pihak lainnya untuk turut berkontribusi mendaftarkan dan membiayai masyarakat sekitar yang belum menjadi peserta JKN-KIS. Hal tersebut juga sebagai bentuk implementasi dari sistem gotong royong yang diterapkan BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan Program JKN-KIS," tuturnya.

Sementara itu, CEO & Pendiri WeCare.id Gigih Septianto mengatakan, selama kurang lebih 2 tahun terakhir, WeCare.id juga membantu masyarakat kurang mampu untuk membayar iuran BPJS-nya.

Masyarakat yang dibantu ini secara umum memang memiliki penghasilan bulanan yang kurang dan tanggungan keluarga yang sangat besar sehingga masih sangat sulit untuk bisa mengalokasikan dana pembiayaan kesehatan.

Baca juga: Tak Ada Gagal Bayar ke RS, Cashflow BPJS Kesehatan Surplus Rp 18,7 Triliun pada 2020

"Besar harapan kami melalui inisiatif gotong royong ini, cakupan kepesertaan aktif BPJS semakin kuat dan tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa mengakses layanan kesehatan yang baik," ujar Gigih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com