Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Tak Ada Impor Beras Hingga Juni, Buwas: Kami Utamakan Produksi Petani

Kompas.com - 29/03/2021, 16:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah tidak akan mengimpor beras hingga Juni 2021.

Sejalan dengan hal itu, Perum Bulog bakal fokus pada penyerapan beras dalam negeri.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, masa panen raya berlangsung sepanjang Maret-Mei 2021.

 

Baca juga: Ada 106.000 Ton Beras Bulog Turun Mutu, Mau Diapakan?

Sehingga, Bulog akan mengutamakan pengadaan beras dari produksi lokal.

"Ini dipastikan oleh Pak presiden bahwa tidak ada (impor hingga Juni 2021). Sementara ini kami mengutamakan produksi petani," ujar Buwas dalam konferensi pers virtual, Senin (29/3/2021).

Meski demikian, pada Juni 2021 pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap serapan beras Bulog.

Ini untuk bisa diputuskan kebijakan selanjutnya terkait pengadaan cadangan beras pemerintah.

"Panen diprediksi terakhir di Mei, namun di Juni pasti masih ada sisa dari panen bulan Mei. Oleh sebab itu Pak Presiden sampaikan bahwa Bulog akan terus menyerap (dari dalam negeri) sampai di evaluasi di bulan Juni," jelas Buwas.

Baca juga: Kinerja Bulog Dipertanyakan, Buwas: Jangan Jumping Conclusion!

Buwas mengatakan, sejak awal Maret 2021 hingga saat ini Bulog telah menyerap gabah setara beras mencapai 200.000 ton.

Adapun rata-rata penyerapan tiap harinya sebesar 10.000 ton.

Maka dalam 3 hari ke depan hingga akhir Maret serapan Bulog akan bertambah 30.000 ton lagi.

Menurutnya, dengan stok beras Bulog yang sebelumnya sekitar 800.000 ton, maka total beras di BUMN pangan itu sudah mencapai sekitar 1 juta ton.

Bulog memang ditugaskan menjaga pasokan beras di sekitar 1 juta-1,5 juta ton.

Baca juga: Stok Beras Bulog 1 Juta Ton, Buwas: Mari Bicara Pakai Data

"Sekarang sudah 200.000 ton dan diperkirakan akan menambah sekitar 30.000 ton, sehingga kita sudah menguasai 1 juta ton," kata Buwas.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah tidak akan mengimpor beras hingga pertengahan tahun ini.

Hal itu untuk menjawab kegaduhan akibat rencana impor beras 1 juta ton.

"Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia," ujar Jokowi dalam keterangannya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden Jumat (26/3/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com