Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Buka Peluang Ekspor Beras ke Arab Saudi

Kompas.com - 29/03/2021, 21:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog membuka kemungkinan untuk ekspor beras di Arab Saudi. Rencana ini berkebalikan dengan kebijakan pemerintah buka keran impor beras di tahun ini.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, beras Indonesia punya potensi untuk ekspor. Hal itu dibuktikan dengan Bulog pernah menerima kontrak dari Arab Saudi untuk ekspor beras 100.000 ton per bulan di awal 2020.

Sayangnya, ekspor tak terealisasi karena terjadi pandemi Covid-19 yang membuat aktivitas ekonomi antarnegara dibatasi. Kini kerja sama itu pun akan kembali dijajaki.

Baca juga: Bulog Targetkan Punya Stok Beras 1,4 Juta Ton Hingga Mei 2021

"Tapi sekarang dari pihak Arab Saudi sudah meminta kembali untuk bagaimana kita bisa memenuhi permintaan mereka. Nah, ini yang akan kami jajaki tentunya," ujar Buwas dalam konferensi pers virtual, Senin (29/3/2021).

Dia mengatakan, Bulog akan membicarakan kembali dengan pihak Arab Saudi setelah ada kepastian dari sisi produksi dan kualitas beras. Pihak negara tersebut akan menentukan beras seperti apa yang diinginkan, termasuk soal harga.

"Ini akan kami jajaki kembali manakala nanti sudah ada kepastian produksinya, kualitasnya, dan harganya kayak apa. Ini penjadwalan ulang. Jadi kita akan melakukan itu," ungkapnya.

Buwas menilai, Indonesia mampu meningkatkan produksi dalam negeri dan mengekspor beras untuk kebutuhan negara lain. Ia mengklaim, sejumlah negara bahkan menaruh minat untuk ambil beras dari Indonesia.

Dia meyakini, ekspor beras bisa terealisasi dengan mendorong petani untuk memproduksi gabah berkualitas. Bulog pun akan membantu prosesnya sehingga layak untuk ekspor.

Baca juga: Ada 106.000 Ton Beras Bulog Turun Mutu, Mau Diapakan?

Hal itu sejalan dengan upaya Bulog membangun modern rice milling plant atau mesin penggiling beras berteknologi tinggi. Alat ini diyakini mampu menghasilkan beras berkualitas tinggi.

"Setelah modern rice milling plant berhasil, maka bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri, tapi saya punya keyakinan kita bisa ekspor. Karena permintaan hari ini banyak untuk ekspor justru ke beberapa negara," kata Buwas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com