Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi untuk Dana Menikah? Kenapa Tidak

Kompas.com - 30/03/2021, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski masih masih pandemi, pernikahan tidak bisa ditunda terlalu lama. Sehingga, tidak jarang pernikahan masih banyak digelar di masa pandemi.

Tentu, untuk menikah secara resmi di mata hukum, caranya berbeda di masing-masing agama. Untuk muslim didaftarkan di KUA, sedangkan yang non-muslim di Kantor Catatan Sipil.

Sementara untuk resepsi alias pesta pernikahannya, tergantung dari tradisi budaya, keinginan keluarga, atau bahkan keinginan dari calon pasangan yang akan menikah.

Perencana Keuangan Finansialku, Shierly, CFP®, mengatakan, anggaran pernikahan perlu dipersiapkan jauh-jauh hari. Besar atau kecilnya dana, itu tergantung pada kesepakatan kedua pasangan dan keluarganya.

Selain itu, kamu tidak mengetahui apakah kondisi keuangan pasanganmu saat ini mampu untuk membiayai pernikahan tersebut atau tidak.

Baca juga: 7 Langkah Menghemat Biaya Pernikahan

Siapa yang bertanggung jawab atas persiapan dana menikah?

Menurut Shierly, porsi dan bagian dana tergantung pada diskusi dan kesepakatan pasangan dan semua keluarganya.

Seperti yang kita tahu, masih ada tradisi atau budaya tertentu yang menitikberatkan kepada keluarga pria atau wanita saja.

Namun, pada zaman sekarang, kedua pihak sama-sama memiliki tanggung jawab atas persiapan dana menikah mereka.

Kehidupan pernikahan tidak bergantung dari sederhana atau megahnya suatu pesta pernikahan, tapi esensi kehidupan menikah setelah berpesta.

Maka, Shierly menyarankan, sebaiknya dana pernikahan disesuaikan dengan kemampuan keuangan pasangan atau pihak keluarga. Shierly menegaskan agar menghindari utang sebagai modal menikah.

Efek mengutang dana pernikahan akan terlihat setelah pesta. Karena, pasti kebutuhan pasca pernikahan cenderung menjadi banyak dan tidak terduga.

“Jadi, sebaiknya hindari awal kehidupan pernikahan kamu dengan menyicil utang, dan membayar bunga utang dari dana pernikahan,” tegasnya.

Baca juga: 8 Tips Hemat Menyelenggarakan Pernikahan di Masa Pandemi

Jenis investasi yang cocok untuk persiapan dana menikah

Shierly mengatakn, jika merencanakan untuk menikah dalam jangka pendek atau kurang dari setahun, maka sebaiknya berinvestasi di instrumen yang rendah risiko dan likuid.

Misalnya, deposito atau reksa dana pasar uang. Mengapa dua produk ini menjadi pilihan? Karena biasanya dalam persiapan dana menikah, ada beberapa biaya yang dibayar DP atau beberapa kali cicilan.

Jika aset investasi tersebut likuid, dananya akan mudah ditarik untuk bayar biaya menikah.

Juga perlu ditempatkan di aset rendah risiko, agar nanti dananya tidak mengalami kerugian yang besar seandainya kondisi perekonomian sedang fluktuatif.

Berbeda jika rencana menikahnya dalam jangka menengah, atau antara satu sampai tiga tahun, maka bisa berinvestasi di produk dengan risikonya moderat. Misalnya, di reksa dana pendapatan tetap atau P2P Lending.

Lainnya, jika rencana menikah berada dalam jangka panjang, atau lebih dari tiga tahun, maka bisa berinvestasi dengan risiko agresif. Misalnya, reksa dana campuran, reksa dana saham, ataupun saham.

Baca juga: Terbuka soal Keuangan Pribadi dengan Pasangan Sebelum Menikah, Perlukah?

Hal yang harus diperhatikan sebelum menabung atau investasi

Setelah menjelaskan rekomendasi instrumen investasinya, selanjutnya adalah kamu harus memperhatikan hal-hal berikut sebelum menabung atau berinvestasi.

1. Hitung estimasi semua jumlah dana pernikahan

Keterbukaan antar pasangan harus dilakukan demi mengetahui apa cita-cita, dan standar pernikahan yang akan kalian rayakan.

Tentu saja, kamu harus mempertimbangkan juga mengenai tuntutan keluarga dan relasi. Namun, perlu diingat bahwa hasil jumlah dana pernikahan harus sepakat dari kedua belah pihak.

2. Pastikan keuangan kamu dan pasangan aman

Lakukan financial check up atau berkonsultasi keadaan keuanganmu pada ahlinya, yaitu perencana keuangan.

Hal ini berguna untuk mematikan bahwa keuangan kamu dan pasangan aman, baik sebelum atau sesudah menikah nanti.

“Di Finansialku sendiri, ciri-ciri keuangan kamu aman, yaitu dengan arus kas yang positif, dana darurat cukup, cicilan utang aman, dan punya perlindungan risiko (asuransi),” kata Shierly.

Baca juga: Setelah Menikah, Haruskah Istri Berhenti Kerja?

3. Modal investasi dari dana dingin

Apa maksudnya dari dana dingin? Artinya modal investasi bukan dari hasil pinjaman, dana darurat, uang pengeluaran sehari-hari, atau uang untuk bayar kewajibanmu.

Usahakan, dana dingin berasal dari anggaran yang kamu siapkan sebelumnya. Mulailah rajin menyisihkan dana anggaran menikah setiap bulan. Tentu, jumlah penyisihannya disesuaikan dengan kemampuan kamu dan pasangan.

4. Berinvestasi sesuai dengan tujuan keuangan

Pastikan bahwa kamu berinvestasi untuk tujuan dana menikah, jangan sampai mencampuradukkan tujuan keuangan lainnya di satu instrumen investasi.

Bila kamu baru mampu menyisihkan dana kecil untuk berinvestasi, maka tidak apa-apa, “Mulai dari dana yang kecil dan terus belajar dalam berinvestasi,” tutupnya. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com