Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Kilang Balongan: Dirut Pertamina Turun Tangan hingga Api Masih Menyala

Kompas.com - 30/03/2021, 09:43 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden kebakaran yang terjadi di area kilang atau Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin (29/3/2021) dini hari, membuat banyak orang terkejut.

Kebakaran tersebut membuat kurang lebih 700 warga di sekitar area kilang hatus mengungsi ke wilayah yang lebih aman.

Berdasarkan keterangan awal dari pihak PT Pertamina (Persero), kebakaran terjadi pada Senin pukul 00.45 WIB, ketika sedang terjadi hujan deras disertai petir.

Pertamina bersama pihak terkait pun langsung melakukan upaya pemadaman disertai lokalisir kebakaran, agar tidak menjalar ke area lain.

Baca juga: Profil Kilang Minyak Balongan Pertamina yang Terbakar

Dirut Pertamina Turun ke Lapangan

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati langsung menuju ke lapangan untuk memastikan
penanganan insiden tanki T-301 di Area Kilang Balongan berjalan dengan baik.

Dia mengatakan, kebakaran mulai terjadi di tangki T-301G, kemudiab merembet ke 3 unit tangki lainnya yaitu T-301E, T-301F, T-301G dan T-301H yang terletak dalam 1 bundwall.

"Kilang atau processing plant utama dalam kilang ini tidak terdampak. Jadi kebakaran hanya di daerah tangki saja," ujar Nicke.

Meskipun demikian, fasilitas kilang ini tengah dilakukan penghentian operasi atau normal shutdown untuk pengendalian arus minyak dan mencegah perluasan kebakaran.

"Kita pastikan ada pengendalian arus minyak dan mencegah terjadinya perluasan kebakaran," kata dia.

Sementara itu, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono memproyeksikan, kilang baru akan dapat beroperasi kembali dalam kurun waktu 4 sampai 5 hari ke depan, menyusul padamnya api di area kilang.

"Enggak ada masalah dengan kilangnya. Sambil menunggu pemadaman kira-kira mungkin 4-5 hari mudah-mudahan bisa normal," kata Mulyono dalam konferensi pers virtual, Senin.

Baca juga: Dirut Pertamina Pastikan Fasilitas Utama Pengolahan Minyak di Kilang Balongan Tak Terdampak Kebakaran

Dirut Pertamina Pertamina Nicke Widyawati di Area Kilang Balongan, Indramayiu Jawa Barat.DOKUMENTASI PERTAMINA Dirut Pertamina Pertamina Nicke Widyawati di Area Kilang Balongan, Indramayiu Jawa Barat.
Apa dampaknya?

Dengan dihentikannya operasional kilang tersebut, maka akan terjadi kehilangan produksi olahan minyak mentah.

Kilang Balongan sampai saat ini telah mampu menghasilkan produk bahan bakar minyak (BBM) seperti Premium, Solar, hingga Pertamax, dan juga produk non BBM seperti elpiji.

Mulyono memproyeksikan, kehilangan produksi akibat tangki penyimpanan yang terbakar mencapai 400.000 barrel.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina akan meningkatkan produksi di Kilang Cilacap dan Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang masing-masing masih bisa ditingkatkan produksinya sebesar 300.000 barrel dan 500.000 barrel.

"Dari Cilacap nanti akan dibawa kapal, disuplai langsung dari Tanjung Priok. Sedangkan dari TPPI bisa disuplaikan terminal BBM Balongan," tutur Mulyono.

Baca juga: Usut Penyebab Kebakaran Kilang Balongan, Kementerian ESDM Turunkan Tim

Pasokan BBM dan Elpiji dipastikan aman

Lebih lanjut, jajaran direksi Pertamina memastikan, stok ketersediaan BBM dan elpiji nasional masih berada dalam level aman, meskipun Kilang Balongan masih belum bisa beroperasi.

Mulyono mengatakan, saat ini stok BBM jenis bensin milik Pertamina dalam skala nasional mencapai 10,5 juta barrel.

Stok ini diproyeksi mampu memenuhi kebutuhan hingga 27 sampai 28 hari ke depan.

"Jadi tidak ada masalah untuk gasoline-nya, karena pemakaian sehari 390 MB, atau kalau di kilo liter sekitar 62.500 kilo liter per day," kata Mulyono.

Sementara untuk BBM jenis solar, stok nasional saat ini mencapai 8,8 juta barrel. Angka ini disebut mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 20 hari.

"Demikian juga avtur, sangat banyak. Sekitar 3,2 juta barrel atau bisa untuk 74 hari konsumsi," ujar Mulyono.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mas'ud Khamid juga memastikan, stok elpiji masih berada dalam level aman.

Stok elpiji nasional saat ini diproyeksi mampu memenuhi kebutuhan hingga 17 hari ke depan.

"Rata-rata (stok elpiji) normal di 16-17 hari. Artinya stok kita cukup aman," tuturnya.

Mengacu kepada data-data tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meminta kepada masyarakat untuk tidak panik.

Sebab, kebakaran yang terjadi di Kilang Balongan tidak akan mengganggu pasokan BBM atau produk olahan minyak mentah lainnya.

"Masyarakat tidak perlu panik denga isu-isu yang ada sehingga ada panic buying dan sebagainya karena pasokan teap berjalan dengan aman dan lancar," ucap Nicke.

Baca juga: Kilang Balongan Terbakar, Pertamina Jamin Pasokan BBM Tidak Terganggu

Api masih menyala

Setelah berlangsung selama lebih dari satu hari, sampai dengan Selasa (30/3/2021) pukul 05.00 WIB, kebakaran terpantau masih terjadi di area Kilang Balongan.

Meski demikian, kondisi pada Selasa pagi dinilai lebih baik dari hari sebelumnya. Api dan asap yang membubung tidak lagi sebesar yang terjadi pada Senin kemarin.

Upaya pemadaman api terus dilakukan petugas pemadam kebakaran dan petugas Pertamina.

Sebagaimana pernyataan Mulyono, api kebakaran Kilang Balongan diproyeksi baru akan padam sepenuhnya dalam kurun waktu 4 sampai 5 hari.

Baca juga: Kilang Balongan Diproyeksi Beroperasi Kembali dalam 5 Hari ke Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com