Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Melantai di Bursa, Saham Perusahaan Komputer Zyrex Langsung Auto Reject

Kompas.com - 30/03/2021, 13:25 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) yang merupakan merek produk komputer Zyrex hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/3/2021).

Namun, dalam perdagangan sesi I harga saham ZYRX langsung melesat 24,8 persen atau masuk dalam auto reject atas (ARA).

Melansir RTI, pada Initial Public Offering (IPO) pagi ini ZYRX diperdagangkan dengan harga awal Rp 250 per saham.

Baca juga: Profit Taking Masih Bayangi IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Siang ini, harga saham ZYRX melonjak di level Rp 312 per saham. Total transaksi XYRX siang ini mencapai Rp 496,8 juta dengan volume 1,59 juta saham.

ZYRX pagi ini melepas 333 ratus juta lembar saham atau setara dengan 25 persen dari modal disetor dan ditempatkan.

Perseoran menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BNI Sekuritas selaku Joint Lead Underwriter.

Dari IPO ini, Perseroan menargetkan perolehan dana Rp 80 miliar, yang akan digunakan 58 persen untuk modal kerja Perseroan dan sisanya untuk pembelanjaan modal.

Direktur Utama ZYRX Timothy Siddik menjelaskan, hingga September 2020 perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan.

Baca juga: Pemegang Saham BNI Angkat Mantan Deputi BI Jadi Komisaris Independen

Dengan IPO, Timothy optimis akan prospek bisnis produk teknologi di Indonesia.

“Perseoran memutuskan untuk melakukan IPO dari tahun 2019 dan merupakan bagian dari strategi peningkatan permodalan untuk mengembangkan bisnis Perseroan. Di tengah tingginya permintaan laptop, perseroan akan menambah jumlah lini produksi untuk memenuhi permintaan yang tinggi,” jelas Timothy dalam seremonial IPO pagi tadi.

Timothy menargetkan, sepanjang tahun 2021 perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selama penawaran umum tanggal 19-24 Maret 2021, saham Perseroan mendapatkan respon yang sangat positif dari investor.

Di hari sebelumnya, perusahaan perhotelan PT Sunter Lakeside Hotel Tbk dengan kode emiten SNLK juga melantai di BEI.

Baca juga: Deposito Nasabah Raib Rp 56 Miliar, Ini Tanggapan Bank Mega

Harga sahamnya juga mengalami kenaikan yang signifikan dalam dua hari ini.

SNLK menawarkan harga perdana Rp 150 per saham, siang ini harga saham SNLK melesat 24,7 persen di level Rp 252 per saham.

SNLK melepas 150 juta saham ke publik atau 33,33 persen dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO.

Perseroan menargetkan jumlah dana IPO yang terkumpul sebesar Rp 22,5 miliar yang nantinya akan digunakan untuk pengembangan hotel.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com