Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Djarum Raup Rp 7,1 Triliun dari Dividen yang Ditebar BCA

Kompas.com - 30/03/2021, 14:07 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Senin (29/3/2021) mengumumkan pembagian dividen sebesar 48 persen dari laba bersih yang dibukukan tahun 2020 yang mencapai Rp 27,1 triliun.

Jumlah dividen yang dibagikan itu setara dengan Rp 13 triliun. Di mana jumlah tersebut sudah termasuk dividen interim yang sebelumnya telah dibagikan pada Desember 2020.

Sebagai pemegang saham mayoritas BCA, dua bos Djarum yaitu Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono melalui PT Dwimuria Investama Andalan mendapatkan porsi paling besar dari dividen yang dibagikan tersebut.

Baca juga: RUPST, BCA Tebar Dividen 48 Persen dan Rombak Jajaran Direksi

Hingga saat ini porsi saham yang dipegang oleh Dwimuria Investama Andalan mencapai 54,94 persen. Dengan mengacu pada jumlah itu, maka dividen yang didapat oleh perusahaan investasi tersebut mencapai Rp 7,1 triliun.

Dirinci lebih jauh, apabila dividen dari BCA tersebut dibagi seluruhnya kepada pemegang saham Dwimuria, Robert Budi Hartono akan memperoleh Rp 3,6 triliun. Adapun Bambang Hartono meraup Rp 3,5 triliun.

Sebagaimana diketahui, BCA merupakan bank papan atas nasional yang dimiliki oleh Grup Djarum.

Hingga saat ini kapitalisasi pasar BCA merupakan yang terbesar di Bursa Efek Indonesia, yang berada di kisaran Rp 800 triliun.

Sementara itu sepanjang 2020, BCA tercatat menjadi bank dengan percatatan laba paling tinggi sepanjang 2020 dibanding bank-bank lain yang sudah mengumumkan perolehan laba bersih.

BCA mampu membukukan laba sebesar Rp 27,1 triliun sepanjang 2020. Laba ini lebih besar dibanding Bank Mandiri Rp 17,1 triliun, BRI Rp 18,66 triliun, dan BNI Rp 3,3 triliun.

Baca juga: Mau Tarik dan Setor Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA? Ini Caranya

 

Meski laba masih yang tertinggi dari the big four, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengakui kinerja bank swasta terbesar itu mengalami penurunan.

"Secara umum kita tahu performance (laba bersih) turun 5 persen. Meski kalau dibanding sama yang lain kungkin kita lebih baik. Tapi kita harus mengakui itu turun," kata Jahja dalam paparan kinerja BCA secara virtual, Senin (8/1/2021).

Jahja menuturkan, penurunan laba sedikit banyak disebabkan oleh penyaluran kredit yang kurang optimal. Di masa pandemi Covid-19, perbankan akan lebih prudent dan mengambil langkah hati-hati, meski melepas kredit jadi pendapatan paling menguntungkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com