Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Ini Beri Bonus Rp 7,2 Juta bagi Karyawannya yang Mau Disuntik Vaksin Covid-19

Kompas.com - 30/03/2021, 15:10 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - CEO Bolthouse Farms Jeff Dunn mengumumkan rencananya untuk memberikan 1.800 karyawannya yang bekerja di pabrik di kawasan California, Amerika Serikat, bonus sebesar 500 dollar AS, atau setara dengan Rp 7,2 juta (kurs Rp 14.400) bila mereka bersedia untuk divaksin Covid-19.

Untuk diketahui, Bolthouse Farms merupakan sebuah perusahaan pertanian terintegrasi yang bergerak di bidang produksi minuman dingin.

"Beberapa dari kompetitor kami dan beberapa lainnya telah menghubungi untuk mencari tahu terkait hal itu. Karena saya pikir setiap orang bertanya-tanya bagaimana Anda bisa memotivasi (orang untuk vaksin)? Tidak ada yang mau memberikan mandat atau mengeluarkan uang dalam jumlah berlebih," ujar Dunn seperti dikutip dari CNBC, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: 20,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Telah Didistribusikan ke 34 Provinsi

"Memberi insentif kepada orang-orang untuk mendapatkan vaksin adalah hal yang benar dan memberikan pesan yang tepat," imbuh dia.

Bolthouse telah melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 1.000 dari target karyawan yang divaksin, yakni sebanyak 1.800.

Vaksinasi dilakukan sejak 26 Februari lalu, dimulai dari karyawan yang berusaha lebih dari 65 tahun.

"Kita hampir menyelesaikan ini, yang membuat kami benar-benar merasa sangat baik," ujar Dunn.

Bolthouse menargetkan untuk bisa melakukan vaksinasi terhadap 65 persen dari keseluruhan karyawan mereka.

Baca juga: Sri Mulyani Waspadai Gelombang Ketiga Penularan Covid-19 di Eropa dan Risiko Pembatasan Suplai Vaksin

Dunn pun meyakini bahwa mereka dapat melampaui target tersebut dalam waktu dekat.

Alasan lain perusahaan memberikan insentif terhadap karyawan yang melakukan vaksinasi, yakni sebanyak 80 persen karyawan di pabrik Bolthouse yang berlokasi di Bakersfiled, California, adalah Hispanik atau orang Amerika Serikat yang merupakan keturunan dari negara-negara berbahasa Spanyol di Amerika Latin atau Spanyol.

Berdasarkan data Centres for Disease Control and Prevention, orang-orang Hispanik atau Latino cenderung lebih mudah tertular Covid-19 dua kali lipat dibanding masyarakat Amerika Serikat lainnya.

Namun demikian, data dari Brooking Institution menunjukkan, penduduk Amerika Serikat yang mengategorikan diri sebagai Latino juga cenderung skeptis dan enggan untuk divaksin.

Baca juga: RI Akan Datangkan 20,2 Juta Dosis Vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong

Untuk itu, Bolthouse pun menyediakan ruang diskusi bagi karyawan mereka yang ingin bertanya terkait vaksin kepada ahli kesehatan.

"Kami yakin memberikan mandat dan memaksa mereka untuk melakukan vaksin hanya akan membuat mereka resisten," ujar dia.

Dunn mengatakan, sebelum menawarkan bonus vaksin Covid 500 dollar AS, yang akan ditambahkan ke gaji pekerja setelah mereka mengirimkan foto kartu vaksinasi mereka ke perusahaan, perusahaan juga memberikan bonus sebesar 100 dollar AS per pekan untuk karyawan mereka yang dibayar per jam yang telah membantu perusahaan selama pandemi sejak Maret tahun lalu.

“Kami memberikan bonus tambahan sampai tiga minggu lalu ketika kami mulai memvaksinasi,” kata Dunn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com