Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Bantah Ikut Campur Pemilihan Ketua Kadin

Kompas.com - 30/03/2021, 18:08 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tidak ikut campur dalam kontestasi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2021-2026.

Hal ini menjelaskan adanya pertemuan Luhut dengan beberapa orang pengurus Kadin Pusat dan daerah pada Senin (29/3/2021) kemarin.

"Pemerintah tidak memihak kandidat manapun dan justru mendukung Kadin yang bermartabat. Pilihlah dengan hati nurani siapa yang terbaik untuk memimpin Kadin ke depan. Perhatikan rekam jejak supaya dapat pilihan terbaik," kata Luhut melalui keterangan resminya, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Cari Partner Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik, Erick Thohir dan Luhut akan ke AS

Lebih lanjut Luhut mengatakan, Kadin pada masa mendatang harus lebih fokus pada pemberdayaan daerah serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pemerintah siap bekerja sama lebih erat dan efektif dengan Kadin Indonesia. 

Sementara itu, Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi mengatakan bahwa Menko Luhut sempat membahas perihal pemilihan Calon Ketua Kadin periode mendatang kepada Presiden.

Namun, bukan berarti ada keterlibatan pemerintah untuk mendukung salah satu calon ketua Kadin tersebut.

"Presiden menegaskan bahwa pemerintah tidak memiliki kepentingan mendukung salah satu calon, yang penting proses pemilihan berjalan demokratis dan yakin yang terpilih adalah yang terbaik untuk bangsa dan negara," ujarnya.

Baca juga: Soal Larangan Mudik Lebaran, Luhut: Memang Kita Enggak Punya Pilihan Banyak...

Pada Senin kemarin, Calon Ketua Umum Kadin Anindya Novyan Bakrie mendampingi sejumlah pengurus Kadin daerah bertemu dengan Luhut.

Dalam pertemuan tersebut, Anindya mengatakan, terdapat pembahasan mengenai berbagai macam kesempatan investasi pasca Covid-19, dengan adanya stimulus pemulihan ekonomi nasional (PEN), serta turunan dari Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Mereka juga membahas mengenai kawasan industri, kawasan industri turisme, produk lain pariwisata di Bali, hingga berbagai macam hal infrastruktur.

Para Ketua Kadin Daerah juga menyampaikan sejumlah harapan kepada Menko Luhut untuk bisa melakukan kerja sama di sejumlah usaha.

Luhut menawarkan kepada mereka, salah satunya food estate yang saat ini sedang digarap oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Soal Pipa dan Kabel Bawah Laut, Luhut: Jangan Kita Pura-pura Bodoh

Selain itu, Luhut meminta supaya Kadin membumi untuk bisa membantu para UMKM menjadi maju.

Dalam momen tersebut, eks Menko Polhukam ini berencana mengundang Kadin seluruh daerah untuk mendengarkan paparan pemerintah langsung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com