KOMPAS.com – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Gorontalo Utara Kisman Kuka mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan 500 hektar (ha) tanah untuk program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 2021.
Jumlah tersebut memang cukup berbeda jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai total 1.000 ha. Pasalnya, banyak anggaran yang dialihfungsikan untuk refocusing pandemi Covid-19 tahun 2021.
“Kita juga nanti dapat dana sharing dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pembayaran asuransi itu,” terang Kisman dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (30/3/2021).
Menurut penuturan Kisman, AUTP Gorontalo Utara itu tidak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi juga dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Nasional (APBN).
Baca juga: Kementan Tambah Outlet Baru Pasar Mitra Tani dan Gerai Pangan Lokal di Bogor
Dalam kesempatan itu, ia menerangkan, pihaknya akan melakukan pendataan sekaligus mendaftarakan lahan pertanian untuk masuk AUTP sebelum masa tanam 2021. Ini dilakukan guna mencegah ditolaknya pelayanan asuransi dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, program AUTP bisa dimanfaatkan oleh semua petani.
Melalui AUTP, imbuh dia, para petani bisa tenang ketika lahan sawah mereka terendam banjir, mengalami kekeringan, atau terserang organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
“Preminya hanya Rp 36.000 per ha untuk setiap musim tanam. Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 144.000 per ha per musim tanam. Kalau petani sudah jadi peserta AUTP, bisa mengklaim apabila lahan sawahnya terkena bencana,” jelasnya.
Baca juga: Kementan Ajak Pemda Manfaatkan Program Upland untuk Tingkatkan Sektor Pertanian
Menurut Sarwo, AUTP merupakan salah satu cara Kementan untuk melindungi usaha tani. Ia pun berharap semua petani bisa mendaftar sebagai anggota asuransi ini.
“Kami harapkan semua petani bisa mendaftar AUTP. Penyuluh bisa menjelaskan ke petani karena preminya murah dan bermanfaat,” tutur Sarwo.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, asuransi pertanian sangat diperlukan untuk menanggulangi kerugian yang disebabkan faktor alam dan cuaca.
“Asuransi pertanian ini menjadi budaya yang penting untuk diikuti. Tahun depan harus bisa diterapkan seluruhnya,” katanya.
Baca juga: Kementan Ingin Kerja Sama dengan Pertani Dikembangkan, Tak Hanya Serap Gabah
Di samping itu, kata dia, AUTP menjadi salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) pertanian. KUR ini nantinya akan disalurkan kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) yang mewajibkan setiap anggotanya memiliki asuransi pertanian.
“Untuk itu, petani wajib masuk kelompok tani. Di kelompok tani pun diwajibkan untuk punya asuransi,” tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.