Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Tak Akan Impor Beras hingga Juni, Harga Gabah Petani Bakal Naik?

Kompas.com - 30/03/2021, 20:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah tidak akan mengimpor beras hingga Juni 2021. Hal ini sekaligus menjawab kegaduhan akibat isu impor.

Lalu apakah pernyataan Jokowi berpengaruh pada pasar dan mengerek harga gabah petani yang sempat anjlok setelah isu impor mencuat saat masa panen?

Guru Besar Fakultas Pertanian IPB sekaligus Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santosa menilai, pernyataan kepala negara itu tepat dan bakal berpengaruh pada harga gabah petani.

"Saya kira ini akan segera memberi dampak terhadap harga gabah maupun beras di tingkat usaha tani," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (30/3/2021).

Ia mengatakan, pernyataan Jokowi yang memastikan tak ada impor selama masa panen raya memang sangat dibutuhkan para petani. Sebab ini akan memberikan efek pada psikologis pasar.

"Setiap pernyataan pejabat level menteri saja memiliki efek psikilogis pasar, apalagi ini Presiden, pasti pengaruhnya cukup besar," imbuh dia.

Baca juga: Jokowi: MoU Impor Beras dengan Thailand dan Vietnam Hanya untuk Jaga-jaga

Terlebih, lanjut Dwi, Jokowi juga telah memerintahkan Bulog untuk segera menyerap gabah para petani. Arahan ini dinilai penting bagi petani sebab memberikan potensi kenaikan harga gabah yang sempat anjlok.

Ia meyakini, saat Bulog turun meningkatkan serapannya terhadap gabah petani lokal, maka dalam waktu yang cukup singkat harga gabah akan mengalami perbaikan.

Kendati demikian, pihaknya saat ini memang belum mengetahui secara pasti harga gabah petani. Sebab survei yang dilakukan timnya masih berlangsung. Namun, ia meyakini harga gabah mulai membaik.

"Kalau Bulog turun, itu hampir saya pastikan terjadi perbaikan harga gabah dan ini bisa dalam tempo singkat hanya 1-2 minggu ke depan," kata Dwi.

Sementara itu Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan, saat ini memang mulai terjadi perbaikan harga gabah petani.

Baca juga: Penjelasan Buwas Soal Indonesia 3 Tahun Tak Impor Beras

Beberapa kabupaten mengalami kenaikan harga gabah berkisar Rp 100-Rp 200 menjadi mendekati harga Rp 4.000 per kilogram. Diantaranya terjadi di wilayah Jawa Barat seperti Subang, Indramayu, dan Karawang.

Menurut Said, peningkatan harga lebih dipengaruhi oleh langkah penyerapan gabah petani oleh Bulog walaupun dalam jumlah yang kecil.

"Keberadaan Bulog di lapangan memberikan psikologis positif pada pasar di tingkat petani," kata dia.

Terkait pernyataan Jokowi yang memastikan tak ada impor hingga Juni guna menenangkan pasar, menurut Said, adalah hal yang tepat. Meski dirasa sedikit terlambat karena harga gabah sempat anjlok dalam.

"Dengan Presiden yang mengutarakan hal itu maka kepercayaan dan psikologis pasar menjadi lebih kuat dan positif," kata Said.

Baca juga: Jokowi Janji Tak Ada Impor Beras hingga Juni, Susi: Setelah Juni?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com