Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WEF Perkirakan Butuh 136 Tahun untuk Capai Kesetaraan Gender Global

Kompas.com - 31/03/2021, 07:58 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Forum Ekonomi Dunia (WEF) memperkirakan, kesetaraan gender secara global baru bisa tercapai dalam waktu 136 tahun mendatang. Hal itu disampaikan WEF dalam laporan terbarunya, Global Gender Gap Report 2021.

Dilansir dari CNN, Rabu (31/3/2021), angka tersebut meningkat dibandingkan perkiraan tahun lalu yang memperkirakaan kesetaraan gender secara global akan tercapai dalam waktu 1 abad atau 100 tahun.

WEF menghitung kesetaraan dari empat sisi, yakni partisipasi dan kesempatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan politik.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh organisasi tersebut menunjukkan, kesenjangan di sisi pemberdayaan politik telah melebar cukup besar tahun ini bila dibandingkan dengan laporan tahun 2020 lalu. Di sisi lain, partisipasi ekonomi mengalami sedikit perbaikan.

"Kami harap laporan ini bisa menjadi panggilan bagi para pembuat kebijakan agar membuat kesetaraan gender sebagai tujuan utama dari kebijakan dan praktik-praktik yang mendukung proses pemulihanan paska pandemi, untuk kepentingan ekonomi dan masyarakat kita," tulis Direktur Pelaksana WEF Saadia Zahidi dalam laporan tersebut.

Baca juga: Anak Perusahaan Kimia Farma Buka Lowongan Kerja, Ini Posisi dan Syaratnya

WEF memperkirakan, untuk kesetaraan gender di bidang ekonomi diperkirakan baru akan bisa tercapai dalam waktu 268 tahun.

Namun demikian, data tersebut belum menunjukkan dampak pandemi secara menyeluruh yang kemungkinan akan membuat situasi menjadi lebih buruk.

"Kemajuan untuk menciptakan kesetaraan gender terhenti di beberapa ekonomi dan industri besar," ujar WEF.

"Hal tersebut terjadi lantaran sebagian perempuan lebih banyak bekerja di sektor-sektor yang terdampak pandemi lebih besar dan di sisi lain mengalami tekanan untuk melakukan pekerjaan rumah," sambung WEF.

Meski ada pertumbuhan proporsi perempuan yang berada di lingkungan profesional, namun WEF menilai kesenjangan pendapatan dan jumlah perempuan di tataran manajerial masih menjadi masalah.

Lebih banyak perempuan kehilangan pekerjaan di posisi yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki selama masa pandemi. Selain itu, umumnya perempuan lebih lambat mendapatkan pekerjaan kembali dibandingkan laki-laki jika perekonomian kembali pulih.

Ketika sekolah dan fasilitas lain tutup, perempuan secara tak proporsional memiliki peran lebih besar untuk merawat anak, melakukan pekerjaan rumah, hingga merawat orang tua mereka. Hal itu dinilai meningkatkan stres sekaligus mengurangi produktivitas perempuan.

Di sisi lain, Covid-19 juga mempercepat adopsi otomasi serta digitalisasi. Perempuan kian tertekan, lantaran sebagian besar dari pekerjaan mereka mulai terdisrupsi oleh komputasi awan hingga kecerdasan buatan.

"Perempuan tidak cukup memiliki representasi dalam peran-peran yang saat ini berkembang sangat pesat, artinya kita memiliki masalah yang lebih bisa dalam hal representasi gender seiring kita bangkit dari pandemi," ujar Head of Global Public Policy LinkedIn Sue Duke.

Baca juga: Lowongan Kerja di Rans Entertainment, Ini Posisi dan Syaratnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com