Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: EBT Menjadi Masa Depan Bisnis Pertamina

Kompas.com - 31/03/2021, 11:00 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, energi baru terbarukan (EBT) merupakan masa depan bisnis dari perusahaan minyak dan gas pelat merah itu.

Hal tersebut dikatakan Ahok saat meninjau ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Area Kamojang yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

“Energi baru dan terbarukan adalah masa depan bisnis Pertamina. Maka dari itu pengembangan bisnis panas bumi sebagai salah satu sumber energi alternatif dan bersih merupakan salah satu yang perlu didukung dan didorong untuk terus tumbuh,” ujar Ahok dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Megaproyek Pembangkit 35.000 MW Dinilai Berpotensi Menghambat Pertumbuhan EBT

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) Dannif Danusaputro menambahkan, pihaknya selalu berkomitmen dalam pengembangan energi baru dan terbarukan sebagai energi masa depan.

Melalui inisiatif-inisiatif bisnis yang dilaksanakan pihaknya terus berupaya mendukung pemerintah dalam memenuhi target bauran energi yang tertuang di dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Salah satunya pengembangan panas bumi yang terus digenjot agar dapat mengoptimalkan potensi panas bumi Indonesia sebagai peringkat dua terbesar di dunia.

Hingga saat ini, kapasitas terpasang panas bumi PGE sebesar 672 MW (own operation) dan 1.205 (joint operation contract) dari 15 wilayah kerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Dengan dukungan semua pemangku kepentingan, pengembangan panas bumi terus dilakukan secara optimal, termasuk melalui skema kemitraan. Dalam lima tahun ke depan kami berupaya untuk mencapai target kapasitas terpasang own operation sebesar 1,1 GW,” kata Dannif.

Baca juga: Melihat Kembali Kilang-kilang Pertamina yang Pernah Terbakar

Pada kunjungan kali ini, Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) dan Direksi Subholding PNRE berkesempatan melakukan pelepasliaran Elang Brontok yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) melalui PKEK yang juga berkolaborasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dan Forum Raptor Indonesia.

“Selain fokus pada bisnis, pengembangan panas bumi tidak luput dari program-program konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan aspek sosial lainnya. Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung,” tutup Dannif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com