Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN LOVE KOMPASIANA] Menjalani Hubungan Sembunyi-sembunyi | Memuji Tanpa Terkesan Gombal | Hati-hati Jadi "Bucin"

Kompas.com - 31/03/2021, 18:18 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Tidak semua orangtua mengizinkan anaknya untuk pacaran walau usianya sudah remaja. Akhirnya banyak yang mencoba pacaran secara sembunyi-sembunyi.

Namun, ada yang juga yang sudah diperbolehkan pacaran, tapi justru tidak dikenalkan kepada orangtua maupun teman-temannya.

Bukan karena tidak dianggap, hanya saja belum menemukan waktu yang tepat untuk mengenalkan pasangan kepada lingkungan terdekat, misalnya.

Dari banyak pengalaman percintaan ketika remaja adakah yang paling berkesan?

1. Tidak Dikenalkan dengan Lingkungan Terdekatnya oleh Pacar

Sebuah hubungan yang baik adalah hubungan yang didasari oleh rasa saling keterbukaan satu sama lain. Tapi, bagaimana jika pasanganmu terlalu menutupi lingkungannya?

Hal seperti ini, menurut Kompasianer Darin Salsabila biasa juga disebut sebagai stashing. Tampak seperti backstreet, tapi stashing jelas berbeda.

Jika backstreet itu lebih kepada menjalani hubungan dengan sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui banyak orang.

Sedangkan, stashing itu bentuk perilaku seorang pasangan yang tidak mau mengenalkan pasangannya ke teman atau keluarganya.

"Alasan yang mungkin dilakukan oleh pasangan yang benar-benar menganggap keberadaanmu adalah, takut lingkungannya membuatmu tidak nyaman dan tidak bisa berbaur," tulis Kompasianer Darin Salsabila. (Baca selengkapnya)

2. Memuji Tanpa Terkesan Gombal, Apa Kiatnya?

Maksud hati ingin memuji, tapi justru dianggap atau ditafsirkan sedang melakukan gombal. Ini sering sekali terjadi, apalagi di lingkungan kerja.

Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang menilai, batas antara pujian dan gombalan adalah dilakukan dengan takaran yang pas dan tidak berlebihan.

Perlu diketahui, meskipun secara umum seseorang lebih banyak dilihat dari sisi penampilan fisik, pujian yang diberikan semestinya tidak melulu terhadap penampilan saja.

"Justru pujian terhadap tingkah lakunya, karakternya, nilai-nilai kehidupan yang diterapkannya akan sangat penting dan lebih berarti," tulis Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang.

Jika sudah begitu yang menerima pujian akan meningkat rasa percaya dirinya; kemudian yang memberikan pujian merasa senang karena tidak disalahartikan maksud dan niatnya. (Baca selengkapnya)

3. Hati-hati Jika Sudah Jadi "Bucin"

Teruntuk para bucin, tulis Kompasianer Husna Nadin, mulailah dari sekarang untuk berpikir dan berperilaku secara logis dalam hal percintaan agar tidak merugikan diri sendiri.

Sebenarnya perilaku budak cinta (bucin) ini yang bisa berdampak negatif maupun positif juga ada sangkut pautnya dengan kinerja biologis dalam tubuh kita.

Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa jatuh cinta bukanlah hal yang keliru jika disertai dengan cara mencintai yang benar.

"Menjadikan pasangan sebagai pusat kebahagiaan dan sebagai satu-satunya pembangkit mood atau "mood booster" merupakan hal yang kurang tepat," lanjut Kompasianer Husna Nadin, menjelaskan. (Baca selengkapnya)

***

Simak ragam konten masalah percintaan yang biasa dialami para remaja lewat subkategori Kompasiana: Lyfe - Love.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com