Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berbalik Menguat, Rupiah Masih Terkapar Pagi Ini

Kompas.com - 01/04/2021, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (1/4/2021).

Melansir data RTI, pukul 09.12 WIB, IHSG berada pada level 6.016,14 atau naik 30,61 poin (0,51 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.985,52.

Sebanyak 260 saham melaju di zona hijau dan 111 saham di zona merah. Sedangkan 140 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,23 triliun dengan volume 1,5 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia pagi ini hijau, dengan kenaikan indeks Nikkei 1,21 persen, indeks Strait Times Singapura 0,54 persen, indeks Shanghai Komposit 0,5 persen, dan indeks Hang Seng Hong Kong 1,04 persen.

Sebelumnya, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, berdasarkan indikator, MACD dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif. Meskipun demikian, Stochastic mulai menunjukkan kondisi jenuh jual atau oversold.

“Di sisi lain, terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga kedepannya berpeluang menuju ke resistance terdekat,” kata Nafan dalam rekomendasinya.

Baca juga: Naik Rp 10.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Bursa Eropa kemain ditutup merah dengan penurunan indeks FTSE 0,86 persen, dan indeks Xetra Dax 0,27 poin.

Wall Street pagi ini ditutup mayoritas positif dengan kenaikan S&P 500 sebesar 0,36 persen, dan indeks acuan saham teknologi Nasdaq 1,54 persen. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 0,26 persen.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga belum mampu bangkit. Melansir Bloomberg, pada pukul 09.10 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.535 per dollar AS. Posisi ini melemah 10 poin (0,07 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.525 per dollar AS.

Analis Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan hari ini pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh rencana stimulus fiskal skala besar AS yang akan medorong risk appetite investor terhadap dollar AS semakin tinggi, dari domestik penantian rilis data inflasi.

“Nilai tukar rupiah hari ini kemungkinan akan bergerak dikisaran 14.467 per dollar AS samapai dengan Rp 14.548 per dollar AS,” ungkap Reny.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com