Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN KARIER KOMPASIANA] Kiat Membangun Karier | Beda Paramedis dan Perawat | Waktu Ideal Berhenti Kerja Kantoran

Kompas.com - 01/04/2021, 15:15 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Pandemi covid-19 ini telah mengajarkan kita banyak hal, termasuk bagaimana semestinya bisa membangun karier di perusahaan.

Akan tetapi ada kunci untuk bisa melakukan itu, yakni memiliki passion atau minat tentang yang dilakukannya.

Oleh karena itu, ada baiknya sebelum melamar maupun memilih pekerjaan, kita sudah tahu apa yang kita sukai dan mana yang kita kuasai.

Dengan begitu, tentu saja, karier di perusahaan pelan-pelan akan terlihat progresnya.

1. Tips Membangun Karier yang Berbeda dari Pendidikan

Pernahkah satu waktu bertanya pada diri sendiri tentang alasan pernah mengambil jurusan ketika kuliah?

Hal tersebut bisa tercermin saat pekerjaan yang dilakukan saat ini, misalnya, berbeda 180 derajat dengan bidang ilmu yang kita pelajari dulu.

Akan tetapi jika mencari mana yang keliru atas pekerjaan yang terjadi saat ini dan merasa was-was atas karier di perusahaan, cobalah dengan improvisasi.

Karena, menurut Kompasianer Willi Bintang, tidak sedikit perusahaan yang membiarkan karyawannya untuk mengerjakan peran maupun pekerjaan baru.

"Suatu anugrah jika perusahaan sudah tahu betapa Anda cerdas, berbakat, dan pekerja keras karena akan jauh lebih mudah untuk meyakinkan," tulis Kompasianer Willi Bintang. (Baca selengkapnya)

2. Paramedis dan Perawat Itu Beda lho!

Sering kali kita kerap keliru memahami tugas-tugas mereka yang saat ini berada di garis terdepan penanganan covid-19. Hal yang paling umum adalah tugas paramedis dengan perawat.

Paramedis itu tempat kerjanya biasanya di luar rumah sakit, tetapi bisa juga di dalam rumah sakit. Paramedis tidak otomatis bisa jadi perawat.

Paramedis yang bekerja di RS, tulis Kompasianer Ridha Afzal, biasanya berjaga-jaga kalau ada panggilan ambulan saat kecelakaan.

Jadi, yang melakukan penjemputn paramedis, bukan perawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com