Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Startup Centaur alias Calon Unicorn, Ini yang Akan Dilakukan Shipper.id

Kompas.com - 01/04/2021, 17:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang logistik, Shipper.id, kini masuk dalam kategori startup centaur alias calon unicorn. Hal ini berdasarkan laporan terbaru yang dirilis Daily Social pada Maret 2021.

Centaur merupakan startup dengan valuasi antara 100 juta dollar AS hingga 999 juta dollar AS. Sementara unicorn adalah startup dengan valuasi mencapai 1 miliar dollar AS.

Co-Founder & COO Shipper Budi Handoko mengatakan, fenomena dan pertumbuhan startup di Indonesia sangat membanggakan. Pada 2019 ada 27 calon startup unicorn dan meningkat menjadi 43 di 2020.

Baca juga: Unicorn E-Commerce Bakal IPO Tahun Ini, Begini Persiapan BEI

Ia pun berharap, Shipper mampu membangun kepercayaan publik dan investor hingga akhirnya dapat menambah perwakilan startup Indonesia yang mencapai tingkat unicorn.

"Pada 2021 Shipper berharap dapat menyemarakkan atmosfer positif di ekosistem startup Indonesia. Yang pasti, kami akan terus melaju dan memberi solusi di bidang logistik untuk masyarakat Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).

Menurutnya, perkembangan pesat Shipper yang beroperasi sejak 2017 itu, tak lepas dari pertumbuhan tren belanja online selama pandemi, karena terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat dari offline menjadi online.

Kemajuan ekonomi digital Indonesia memang memacu pertumbuhan wirausahawan teknologi dan komunitas digital, termasuk di bidang logistik.

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA yang disusun Google, Temasek, dan Bain and Company, total nilai ekonomi digital Indonesia pada 2020 diperkirakan mencapai 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 631 triliun. Nilai itu tumbuh 11 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 40 miliar dollar AS.

Budi mengatakan, meskipun mendapat peluang emas dari tingginya performa e-commerce, sektor logistik tidak bisa hanya mengandalkan digitalisasi. Sektor ini perlu dukungan aksesibilitas dari infrastruktur fisik.

Hal ini agar mampu menjangkau wilayah Indonesia yang secara geografis terpisah oleh bentang alam, mulai dari lautan hingga pegunungan. Oleh sebab itu, dia menyambut baik dengan adanya national logistic ecosystem (NLE) yang diinisiasi pemerintah.

“Bagi kami, sukses di bidang logistik adalah mampu menyediakan jasa pengiriman barang yang efisien, menjangkau berbagai lokasi, namun dengan harga yang terjangkau,” kata Budi.

Ia menambahkan, penting pula untuk startup mendorong inklusi digital dan infrastruktur untuk menggerakkan ekonomi nasional lewat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

UMKM membutuhkan dukungan sistem logistik untuk meningkatkan efisiensi aliran barang, informasi, dan transaksi yang akan berdampak terhadap produktivitas. Hal ini sekaligus untuk menambah daya saing UMKM di tingkat nasional maupun global.

Baca juga: Ekonomi Digital Tumbuh di Tengah Pandemi, Kini Asia Tenggara Punya 12 Startup Unicorn

Sebagai informasi, pelaku UMKM masih terbebani dengan biaya logistik yang besar. Studi Lazada yang dirilis pada Februari 2021 menunjukkan, setidaknya 65 persen UMKM merasa logistik menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan usaha mereka.

Seiring dengan upaya pemerataan infrastruktur dan akses digital, digitalisasi sektor logistik pun menjadi salah satu faktor penting untuk menuju pembangunan ekonomi digital yang inklusif sekaligus untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM di masa mendatang.

“Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang pesat merupakan kabar gembira dan hal yang luar biasa penting khususnya bagi UMKM karena semakin terbuka lebar peluang untuk menjaga dan mengembangkan bisnis mereka," ujar dia.

"Oleh karena itu, Shipper berharap dapat terus berinovasi dan menjangkau lebih banyak UMKM di berbagai pelosok daerah guna mendorong pemerataan kesempatan berusaha UMKM,” tutup Budi.

Baca juga: BEI Lakukan Kajian Hukum untuk Unicorn yang akan IPO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com