Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Radikalisme, Menteri PANRB Minta ASN Amalkan Pancasila

Kompas.com - 01/04/2021, 20:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengingatkan ancaman paham radikalisme sebagai salah satu tantangan Bangsa Indonesia.

Hal itu disampaikan untuk merespons aksi terorisme yang terjadi di Makassar serta penyerangan Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) baru-baru ini.

Ia mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan saat menjalankan profesinya sebagai abdi negara.

"Amalkan, implementasikan, sila-sila dalam Pancasila. Tidak ada satu agama di negara kita dan di dunia yang mengajarkan permusuhan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).

Lebih lanjut kata dia, ketegasan memberantas radikalisme terutama di lingkup ASN telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Penanganan Radikalisme ASN oleh 11 kementerian dan lembaga. Selain itu, kesebelas kementerian/lembaga yang tergabung dalam penanganan radikalisme ini juga telah membangun Portal Aduan ASN.

Baca juga: Seperti PNS, PPPK Bakal Dapat Tunjangan Pensiun?

Selain radikalisme, ia menyebutkan ada tantangan lain yang dihadapi ASN dan seluruh masyarakat.

Tantangan pertama yakni korupsi, terutama pada area rawan seperti perencanaan, penganggaran, dana bantuan sosial, dana hibah, retribusi, penyediaan barang dan jasa, serta sebagainya. Pejabat dan pegawai Kementerian PANRB diminta untuk menjadi contoh yang baik untuk menekan praktik korupsi.

Tantangan kedua yakni penyalahgunaan narkotika. Para ASN diminta mengingatkan saudara, keluarga, dan teman-teman untuk menjauhi obat-obatan terlarang tersebut.

Tantangan keempat adalah bencana alam dan non-alam. Bencana alam meliputi banjir bandang, gempa bumi, dan gunung meletus bisa setiap saat terjadi. Apalagi Indonesia masuk dalam lingkar cincin api atau ring of fire, yakni zona di mana banyak terdapat aktivitas seismik yang terdiri dari busur vulkanik dan palung di dasar laut.

Selain itu ada juga bencana non-alam termasuk pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung.

"Mari kita lawan, kita putus mata rantai Covid-19 dengan protokol kesehatan yang ketat," imbaunya.

Baca juga: Catat, PNS Dilarang ke Luar Kota Saat Peringatan Wafat Isa Al Masih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com