Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Dunia Naik, Pemerintah Pastikan Harga Tahu Tempe Tetap Stabil

Kompas.com - 02/04/2021, 06:15 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan harga jual tahu dan tempe di pasaran masih stabil, meski harga kedelai dunia alami kenaikan.

Menurut data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia untuk penyediaan April 2021 berada di kisaran 14,33 dollar AS per bushels.

Terdapat kenaikan harga di kisaran 3,69 persen dari penyediaan Maret 2021 yang sebesar 13,82 dollar AS per bushels.

Baca juga: Buwas Sebut Ada Lingkaran Setan yang Bikin Harga Kedelai Mahal

Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya.

"Meski saat ini terjadi sedikit kenaikan harga kedelai dunia, Kemendag menjamin stok kedelai penyediaan April 2021 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional dengan harga yang stabil dan terjangkau," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra, melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (2/4/2021).

Pemerintah berupaya menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe di kisaran Rp 9.750—9.900 per kilogram (Kg).

Kemudian, harga kedelai di tingkat gudang importir Rp 9.200 hingga Rp 9.300 per kg.

Baca juga: Dorong Produksi Lokal, Kementan Target Penanaman Kedelai Capai 325.000 Hektar

Dengan demikian, harga tahu di pasaran masih terus stabil di kisaran Rp 650 per potong. Begitu pula dengan penjualan harga tempe yang tetap dijaga kisaran Rp 16.000 per kg.

Selanjutnya, Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar masih dalam kondisi yang wajar.

Syailendra mengimbau kepada para importir untuk terus memasok kedelai secara rutin kepada seluruh pengrajin tahu dan tempe, termasuk anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo).

"Kami harap produksi tahu dan tempe dapat terus berjalan. Sehingga, masyarakat tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga yang terjangkau," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com