Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati mengatakan, saat ini pergeseran pola transaksi di masyarakat tengah terjadi.
Hal ini dibuktikan dengan kenaikan transaksi digital ditengah keterbatasan aktivitas fisik.
Baca juga: Lampaui Jakarta, Kota-kota Ini Bakal Jadi Kontributor Utama Ekonomi Digital Indonesia
Berdasarkan catatan BI, transaksi e-commerce pada akhir tahun 2020 mengalami kenaikan 50 persen, volume transaksi juga tumbuh 40 persen.
Demikian juga dengan transaksi uang elektronik yang naik 20 persen.
Hal ini tentunya mendorong inovasi baru di sektor keuangan baik, dari bank maupun nonbank.
Hal ini kemudian mendorong kenaikan investor untuk berinvestasi di sektor teknologi finansial. Ia mencatat, pendanaan investor untuk sektor fintech tumbuh dua kali lipat dibanding tahun 2019.
“Perkembangan global yang membawa digitalisasi perlu direspon proporsioanal oleh regulator agar tercipta ekosistem digital yang sehat. Sinergi yang produktif antar pihak bisa menjadi kunci, sehingga kita dapat wujudkan ekosostem digital yang inklusif dan visionable,” kata Teguh.
Baca juga: Pelaku Industri Keuangan Divaksinasi, Sri Mulyani: Agar Kegiatan Ekonomi Segera Pulih
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani mengatakan, ada beberapa PR yang perlu menjadi perhatian dalam menyikapi perubahan perilaku masyarakat ke digital.
Dia bilang, regulator perlu mempercepat peroses perizinan bank digital, hal ini penting untuk mencegah tindakan yang merugikan nasabah.
“Kita belum ada izin khusus untuk bank digital, memang sedang dirumuskan OJK dan BI, namun seberapa cepat izin ini,” jelas dia.
Aviliani mengatakan, kecepatan regulasi sangat penting, jangan sampai pelaku usaha lebih cepat daripada regulasi.
Dengan jumlah transaksi digital yang tinggi, keamanan juga sangat penting.
Baca juga: Tak Hanya Permudah Pengguna, Promo Besar-besaran Shoppeepay Diharapkan Dorong Pemulihan Ekonomi
Security sistem juga perlu diperhatikan untuk kepentingan market conduct, demi kepercayaan nasabah jangka panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.