Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Kue Kering Lebaran Mulai Diburu Via Online

Kompas.com - 02/04/2021, 12:43 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Menjelang bulan suci Ramadhan, para pengusaha kue lebaran mulai bersiap untuk menjual dagangan musiman yang paling diburu, yakni kue kering, seperti nastar, kastengel, dan putri salju.

Kanal distribusi pilihan juga berubah dari yang konvensional saat sebelum pandemi Covid-19, menjadi online.

Distributor produk kue kering dengan brand Ina Cookies asal Bandung bernama Retno Nurwidayati mengatakan, permintaan akan kue kering cukup positif.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Pengusaha Kue Kering Ini Targetkan Kenaikan Omzet di Atas Rp 25 Juta

Ia bahkan sudah melakukan stok 2-3 bulan sebelum lebaran untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.

“Menjelang Ramadhan, bahkan 2-3 bulan menjelang lebaran kami sudah melakukan pengiriman ke agen-agen dan menyimpan stok di gudang kecil kami di rumah,” kata Retno kepada Kompas.com, Kamis (1/4/2021).

Retno mengaku penjualan dengan sistem online sangat membantu distribusi dan menjangkau customer di luar daerah.

Apalagi, saat pandemi tahun lalu, di mana penjualan konvensional sangat berisiko, sehingga memilih opsi penjualan online.

“Sejak pandemi tahun lalu, kami malah menambah channel baru dengan menjual melalui online, selain melalui agen dan pameran. Habit costumer berubah, mereka sudah lebih nyaman membeli kue kami melalui online,” kata dia.

Baca juga: Iseng-iseng Bisnis Camilan, Idenya dari Tugas Sekolah Anak

Selain melalui reseller, Retno juga menggunakan menggunakan sosial media, melalui Facebook, Instagram, e-commerce, dan konvensional.

Sementara harga dari varian kue kering yang dijual kisaran Rp 25.000 sampai dengan Rp 150.000.

Tahun lalu, Retno berhasil menjual kue kering sebanyak 1.900 lusin.

Tahun ini, seiring dengan pemulihan di berbagai sektor di Indonesia, ia menargetkan kenaikan penjualan 2.500-3.000 lusin.

Retno mengungkapkan, selama pandemi ia belajar banyak hal termasuk penguasaan teknologi, packing dan inovasi untuk tetap mempertahankan pembeli.

Baca juga: OJK Ubah Cara Pelaporan Rencana Bisnis Bank Umum, Ini Ketentuan Terbarunya

 

Ia menambahkan, dengan melakukan inovasi, produknya bisa tetap terjual, bahkan mengalami kenaikan penjualan.

“Pandemi mengajarkan kami banyak hal salah satunya adalah kami harus belajar mengikuti teknologi. Kami juga dipaksa belajar packing dengan baik agar kue kami tidak hancur. Alhamdulillah, dan akhirnya kami tidak ragu lagi untuk mengirim ke seluruh Indonesia,” jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com