Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AM Lilik Agung
Trainer bisnis

Mitra Pengelola GALERIHC, lembaga pengembangan SDM. Beralamat di lilik@galerihc.com.

Inovasi Model Unilever, Wings, dan Kao, Anda Pilih Mana?

Kompas.com - 02/04/2021, 14:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KANTOR pusat Unilever Indonesia di kawasan BSD Tangerang. Memasuki bangunan kantor, langsung disergap dengan pandangan nan menawan.

Lantai dasar didesain untuk fasilitas bersama dengan berbagai tempat duduk terbuka, kedai makan standar internasional, gym dan tempat penitipan anak selagi orang-tuanya bekerja.

Empat lantai menjulang ke atas adalah ruang kantor tempat banyak tersedia ruang rapat (break out). Setiap karyawan boleh duduk di mana saja untuk bekerja.

Kantor Unilever Indonesia bisa dikatakan ruang kantor terbaik di Indonesia. Hal demikian wajar adanya karena Unilever yang sudah beroperasi di Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka, selalu menunjukkan kinerja prima.

Bahkan Unilever Indonesia satu dari dua negara di dunia ini yang menjadi pemimpin pasar dibanding perusahaan home care multinasional lainnya.

Keberhasilan Unilever Indonesia dikarenakan dua sebab. Pertama, Unilever Indonesia mampu menarik talenta-talenta terbaik untuk bekerja di dalamnya.

Talenta terbaik, didukung dengan tradisi regenerasi kepemimpinan yang tidak pernah putus, sistem yang mumpuni dan suasana kerja yang nyaman alhasil menghasilkan pekerja yang kompeten dus produktif.

Kedua, model inovasi yang dikembangkan dan kemudian menjadi budaya inovasi Unilever. Model inovasi ini disebut prospector.

Secara sederhana, inovasi prospector memiliki dua pilar. (1) Selalu menciptakan produk baru. (2) Memperbarui produk lama untuk mengikuti perubahan zaman dan perilaku konsumen.

Dapat dikatakan setiap tahun selalu ada produk-produk baru yang diluncurkan oleh Unilever. Tentu sesuai dengan kaidah-kaidah umum inovasi, produk baru ini memiliki dua kemungkinan, sukses atau gagal di pasar.

Pilar kedua dilakukan dengan bagus oleh Unilever. Produk-produk Unilever yang sudah dikonsumsi masyarakat secara turun-temurun, tetap perlu diremajakan mengikuti perkembangan zaman.

Jadi jika Anda memakai pasta gigi Pepsodent ataupun sabun mandi Lux, maka Pepsodent atau Lux di era Anda ada sedikit perbedaan dengan zaman nenek Anda. Baik itu dari bentuk kemasan maupun komposisi bahan yang digunakan.

Model inovasi prospector ini juga dilakukan oleh Indofood dan Kapal Api Group. Dua perusahaan terbesar di bidangnya ini rajin mengeluarkan produk-produk baru.

Sementara produk-produk lama mereka yang menjadi pemimpin pasar diremajakan baik dari sisi konten maupun konteks.

Alhasil, mirip dengan Unilever, Indofood dan Kapal Api Group tetap menjadi pemimpin pasar di bidangnya selama puluhan tahun.

Inovasi ala Wings Group

Berbeda dengan Unilever, Wings Group raksasa dari Surabaya yang salah satu produknya dapat dipastikan ada di setiap rumah tangga penduduk Indonesia, mengusung model inovasi jenis lain.

Inovasi ini berjejuluk analyser. Selaras dengan namanya, inovasi analyser ini fokus untuk menganalisis apa yang dilakukan pesaing, terutama pesaing yang menjadi pemimpin pasar.

Ketika pesaing mengeluarkan produk baru dan produk tersebut memiliki prospek diterima pasar, penganut inovasi analyser akan mengeluarkan produk yang mirip dengan produk baru pesaing.

Puluhan tahun lampau, Ki Hadjar Dewantara mengajarkan konsep yang kalau hari ini disebut inovasi analyser.

Kata Ki Hadjar, untuk menghasilkan bahan ajar atau sistem sekolah yang baru (dalam konteks waktu itu terhubung dengan dunia pendidikan), cukup menggunakan konsep tiga N (niteni, nirokke, nambahi).

Niteni artinya mengamati. Nirokke berkelindan dengan meniru. Nambahi selaras dengan namanya adalah menambahkan. Konsep Ki Hadjar sekarang dikenal dengan nama ATM (amati, tiru, modifikasi).

Wings Group menggunakan model inovasi analyser (ATM). Strategi yang dilakukan Wings Group memberi hasil nan ciamik. Wings Group semakin kokoh melebarkan sayap dan pabriknya berdiri di mana-mana.

Dalam cakupan yang lebih makro, Taiwan menggunakan model inovasi analyser ini. Karena Taiwan negara yang miskin sumber daya alam dan jumlah penduduk sedikit, inovasinya fokus pada produk-produk teknologi.

Hari ini Taiwan menjadi negara dengan produk-produk teknologi berkualitas tinggi. Bahkan beberapa produknya menjadi pemimpin pasar, seperti misal Asus, Acer untuk personal komputer dan laptop, serta D-Link untuk jejaring internet.

Khusus untuk microchip, Taiwan adalah negara produsen microchip terbesar dunia. Taiwan sukses berinovasi menggunakan konsep yang diformulasikan Ki Hadjar Dewantoro: niteni, nirokke, nambahi dari perusahaan teknologi terbaik dunia.

Inovasi ala Kao

Berdiri sejak tahun 1887 di Jepang, Kao secara resmi masuk ke Indonesia pada 1985 ketika mengakuisisi Dino Indonesia Industrial Ltd.

Di Indonesia, tiga merek Kao yang dikenal adalah Biore, Attack dan Laurier. Sejak awal ada di pasar Indonesia, Biore, Attack dan Laurier nyaris tidak mengeluarkan jenis baru.

Mereka fokus pada produk yang sudah ada dan memang terbukti dikonsumsi lintas generasi. Model inovasi yang diusung oleh Kao ini bernama defender.

Prinsip dari inovasi defender ini ada tiga, yaitu; (1) cenderung mempertahankan produk. (2) fokus pada peningkatan efisiensi kerja. (3) inovasi dilakukan lebih pada proses bisnis dan pemasaran.

Pun bila ada inovasi pada produk, lebih untuk menyesuaikan zaman. Misal kemasan yang lebih cerah dan muda.

Perusahaan lokal yang menggunakan model inovasi defender ini adalah PT Sari Incofood. Perusahaan yang berdiri tahun 1985 di Medan ini mengeluarkan produk dengan merek Indocafe untuk kopi dan MaxTea untuk teh.

Produk lainnya hanya sebagai pelengkap. Sejak awal mula berdiri hingga saat ini, konsumen hanya mengenal kopi Indocafe dengan tiga varian; coffeemix, cappuccino, coffe-o. Produk MaxTea, ada dua jenis yaitu lemon tea dan teh tarik.

Hebatnya, ketika bermunculan perusahaan-perusahaan kopi maupun teh dengan berbagai varian rasa, baik nasional maupun multinasional. Pun produk kopi atau teh tersebut di kemasan aneka bentuk yang menarik. Tetap saja produk-produk Sari Incofood kokoh berkibar pada arena persaingan nan ketat. Sari Incofood memilih fokus pada inovasi model bisnis dan pemasaran.

Setahun lebih pandemi menerjang Indonesia. Jagad bisnis porak-poranda. Unilever, Wings dan Kao tetap berselancar di atas gelombang dahsyat pandemi dengan model inovasi yang berbeda; prospector, analyser, defender.

Ada satu persamaan dari tiga perusahaan tersebut walaupun mengusung model inovasi berbeda: kualitas produk.

Anda sendiri, mau memilih model inovasi yang mana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com