Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Melihat Perayaan Paskah di Jerman | Mengenang 14 Tahun Chrisye | Manfaat Lain Kerja Sampingan

Kompas.com - 03/04/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Menuju Hari Raya Paskah yang tahun ini diperingati pada 4 April 2021, segenap umat Kristiani kini tengah menjalani pekan prapaskah terakhir.

Pada Jumat Agung merupakan peringatan hari kematian Yesus atau Isa Almasih. Kemudian, tiga hari berikutnya ada peringatan kebangkitan Yesus yang biasa disebut dengan Paskah.

Lewat perayaan Paskah kali ini, umat Kristiani ingin mengajak setiap insan untuk mengapresiasi kehidupan setelah didera banyak sekali ancaman kesehatan fisik maupun mental selama pandemi.

Refleksi apa yang didapat untuk perayaan Paskah? Bagaimana umat Kristiani di seluruh dunia merayakannya?

Berikut ini 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana dalam sepekan:

1. Oster Wanderweg, Jalan Setapak Khusus Paskah di Jerman

Kompasianer Gaganawati Stegmann menceritakan bagaimana keseruan perayaan Paskah di Jerman: Oster Wanderweg.

"Oster" itu artinya Paskah, sedangkan "Wander" dari kata "wandern" alias jalan-jalan; jadi "Weg" sama saja dengan jalan setapak.

"Jadi jalan setapak yang ditandai dengan penanda jalan yang memungkinkan orang untuk mengikuti rute yang ada (bisa panjang, bisa pendek), dengan dekorasi menarik yang berkenaan dengan paskah (telur, kelinci, tanaman musim semi seperti Narsiscus)," tulis Kompasianer Gaganawati Stegmann.

Para peserta yang mendekorasi jalan, lanjutnya, berasal dari beragam toko dan perusahaan.

Nah, saat memperingati paskah, ini juga menjadi tradisi masyarakat Jerman yang mayoritas beragama Katolik Roma.

"Jalan-jalan di tempat terbuka dan diakhiri dengan acara mencari telur, misalnya. Jalan-jalan juga bagus untuk kesehatan," tulis Kompasianer Gaganawati Stegmann, menceritakan keseruan peringatan Paskah di Jerman. (Baca selengkapnya)

2. Mau Kerja Sampingan? Boleh, Asalkan...

Mendapat penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan itu, menurut Kompasianer Rizka, didorong oleh faktor finansial.

Karena memang penghasilan utama kerap kali tak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Makanya, memiliki pekerjaan sampingan adalah solusinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com