Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Minta Investigasi Kilang Balongan Libatkan Pihak Asing

Kompas.com - 04/04/2021, 00:51 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Arifin Tasrif mengatakan untuk penyebab kebakaran tangki di Kilang Balongan Pertamina, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, masih dalam proses investigasi, baik dari internal maupun eksternal.

"Penyebab masih dalam proses investigasi yang dilakukan oleh Pertamina dan juga pihak eksternal," kata Arifin Tasrif dilansir dari Antara, Minggu (3/4/2021).

Ia mengatakan untuk penyebab kebakaran di empat tangki Kilang Balongan, juga diharapkan instansi internasional bisa mengkaji apa yang telah terjadi dengan insiden tersebut.

"Kami juga ingin mendapatkan kajian dari instansi internasional yang menangani bidang kecelakaan kerja insiden seperti sekarang ini," tutur Arifin.

Baca juga: Membandingkan Harga BBM Pertamina RI Vs Petronas Malaysia April 2021

Untuk ke depannya, kata Arifin, Pertamina harus mengkaji dan mengevaluasi sistem kerja yang saat ini diterapkan pada seluruh kilang minyaknya.

Evaluasi itu dibutuhkan oleh Pertamina, kata dia, agar kejadian serupa tidak lagi terjadi di semua kilang yang dimiliki dan kebakaran tersebut seharusnya menjadi pengalaman dan pelajaran.

"Ke depannya dari kejadian ini, Pertamina harus melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi apa saja yang diperlukan dari sistem pengamanan kilang-kilangnya. Jadi pelajaran yang diambil dari beberapa kejadian yang terjadi di beberapa kilang, kami minta untuk dilakukan evaluasi," kata Arifin Tasrif.

Telah padam

Arifin juga memastikan api di tangki Kilang Balongan milik Pertamina sudah padam dan saat ini sedang dilakukan pendinginan.

Baca juga: Harga BBM di Sumut Naik, Gubernur Edy Rahmayadi Salahkan Pertamina

"Alhamdulillah api sudah bisa dipadamkan," kata dia.

Ia mengatakan meskipun sudah dinyatakan padam, namun Pertamina masih terus melakukan penanganan di tangki yang terbakar pada Senin (29/3/2021) dini hari.

Penanganan tersebut, lanjut Arifin, dilakukan dengan pendinginan di tangki yang terbakar dan diharapkan bisa menurunkan temperatur agar tidak menimbulkan api kembali.

"Masih dilakukan pendinginan minyak yang berada di dasar, sehingga bisa menurunkan temperaturnya," ujar dia.

Baca juga: Ini Rincian Biaya Pasang Listrik Baru PLN Terkini

Ia menuturkan beberapa waktu lalu api yang membakar empat tangki Kilang Balongan sudah bisa berhasil dipadamkan, namun selang beberapa jam kemudian api kembali membakar.

Kejadian tersebut, kata Arifin, karena minyak yang tersisa masih panas dan berkontak langsung dengan udara, sehingga api menyala kembali.

Namun ia memastikan untuk kali ini kebakaran di empat tangki Kilang Pertamina Balongan, sudah bisa diatasi dan dapat dipadamkan.

"Memang beberapa waktu lalu terjadi kebakaran kembali, ini dikarenakan minyak masih panas, dan terbukanya permukaan cairan serta kontak lagi dengan udara," kata Arifin Tasrif.

Baca juga: Berapa Gaji YouTuber? Simak Perhitungannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com