Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Peluang Bisnis Kue di Bulan Ramadhan dan Lebaran

Kompas.com - 04/04/2021, 09:58 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.comBisnis kue di Bulan Ramadhan menjadi suatu peluang yang menguntungkan, tak hanya bagi pedangang kue musiman, tetapi juga pengusaha kue harian.

Dominasi umat muslim dengan jumlah yang cukup tinggi di Indonesia menjadi alasan bisnis kue di Bulan Ramadhan bisa menjadi pilihan Anda untuk menambah pundi-pundi kekayaan.

Meskipun kondisi pandemi Covid-19 masih berlangsung, tetapi sektor makanan dan minuman masih mampu mencetak untung.

Baca juga: Teten Masduki: Koperasi Bisa Jadi Model Bisnis Berbasis UMKM

Seorang penjual kue harian bernama Ervina mengatakan, bisnis kue yang ia jalani saat ini mulai pulih dari kondisi pandemi di tahun 2020.

“Penjualan Alhamdullillah sudah normal seperti sebelum pandemi. Saat pandemi tahun lalu, penjualan sedikit menurun. Di Bulan Ramadhan ini saya berharap omzet penjualan saya bisa naik,” kata ibu dua anak ini kepada Kompas.com Rabu (30/3/2021).

Wanita yang akrab di sapa Evi ini mengaku, penjualan kue saat ini tidaklah sulit.

Selain berjualan secara konvensional, kanal online yang kian digemari juga bisa meningkatkan omzet, bahkan tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk biaya operasional tambahan, seperti sewa toko dan penambahan pegawai.

Saat memulai bisnis kue 17 tahun lalu, Evi mengaku membutuhkan modal Rp 5 juta untuk segala keperluan seperti membeli peralatan dan bahan-bahan untuk membuat kue.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Pengusaha Kue Kering Ini Targetkan Kenaikan Omzet di Atas Rp 25 Juta

Saat ini, bisnis kue bernama Miss Pastry itu mencetak omzet Rp 300.000 per hari pada hari biasa.

Sementara saat Lebaran dan hari besar lainnya ia meraup omzet Rp 500.000 per hari.

Saat ini, Evi mengaku cukup nyaman untuk menjual dagangannya hanya sekitar kota Medan dan sekitarnya saja.

Namun, ia tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti bisnis kuenya akan tumbuh lebih besar, dan bisa melebarkan usahanya hingga keluar kota Medan.

Hingga saat ini, Evi memiliki dua orang karyawan untuk membantunya dalam mengelola usahanya.

Namun, dengan perubahan gaya hidup yang lebih higienis di masa kenormalan baru, Evi memastikan proses produksi tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dan mengutamakan kebersihan.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Kue Kering Lebaran Mulai Diburu Via Online

“Kami tetap menjaga rasa dan kualitas kue itu sendiri, jangan sampai basi dan membuat pelanggan kecewa. Protokol kesehatan juga kami terapkan dalam pembuatan kue dengan menggunakan masker, penutup kepala dan sarung tangan,” jelas dia.

Saat ini Evi menjual dagangannya dengan aneka varian dari mulai kue kering, kue basah, dan juga kue tradisional dengan harga mulai dari Rp 2.500 per buah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com