Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Harga BBM Pertamina di Jawa dengan Papua dan Maluku

Kompas.com - 04/04/2021, 16:27 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) Umum yang berlaku di Indonesia saat ini tercantum dalam daftar yang baru saja dirilis PT Pertamina (Persero) mulai 1 April 2021.

Seperti periode sebelumnya, terdapat perbedaan harga BBM atau bensin yang berlaku di Jawa dengan wilayah di luar Jawa, termasuk di Papua dan Maluku dan sekitarnya.

Terkait hal ini, harga BBM yang berlaku di provinsi satu dan lainnya di Jawa relatif tak berbeda. Di Jawa, hampir semua jenis BBM Pertamina dijual dengan harga yang sama per liternya.

Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina di Jawa dan Sumatera

Hanya saja, harga Pertamax Racing di Jawa Timur dibanderol Rp 43.500 per liter, berbeda dengan provinsi lainnya di Jawa.

Selain itu, terdapat dua daerah, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yang tidak mencantumkan harga bensin jenis Pertamax Racing. Sedangkan provinsi lain di Jawa menjual Pertamax Racing seharga Rp 42.000 per liter.

Selebihnya, harga bensin Pertalite di Jawa adalah Rp 7.650 per liter. Lalu harga Pertamax di semua provinsi di Jawa dipatok Rp 9.000 per liter, sedangkan Pertamax Turbo dijual seharga Rp 9.850 per liter.

Baca juga: Membandingkan Harga BBM Pertamina RI Vs Petronas Malaysia April 2021

Selanjutnya, harga Dexlite di Jawa yakni Rp 9.500 per liter, lalu Pertamina Dex seharga Rp 10.200 per liter. Adapun Solar Non Subsidi di Jawa harganya Rp 9.400 per liter dan Minyak Tanah Non Subsidi dijual dengan banderol Rp 11.220 per liter.

Sementara itu, harga bensin di wilayah Papua dan Maluku seluruhnya dibanderol dengan harga yang sama, namun ada yang lebih mahal dan ada yang lebih murah jika dibandingkan dengan harga bensin di Jawa.

Selain itu, terdapat sejumlah jenis BBM harganya tak dicantumkan untuk penjualan wilayah Maluku dan Papua. Bisa jadi, Pertamina memang tidak mendistribusikan BBM jenis tertentu ke wilayah tersebut.

Baca juga: Harga BBM di Sumut Naik, Gubernur Edy Rahmayadi Salahkan Pertamina

Harga bensin di Papua dan Maluku

Terdapat harga bensin atau BBM yang sama untuk penjualan di SPBU Pertamina wilayah Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Di 4 provinsi tersebut, harga Pertalite dibanderol Rp 7.850 per liter. Angka tersebut lebih mahal dari Pertalite yang dijual di Jawa yakni Rp 7.650 per liter. Artinya, Pertalite di Jawa lebih murah Rp 200 per liter jika dibandingkan dengan harga di Papua dan Maluku.

Selisih yang sama juga terjadi pada harga Pertamax, yakni Rp 200 per liter. Jika di Jawa Pertamax dijual Rp 9.000 per liternya, maka di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, harga Pertamax adalah Rp 9.200 per liter.

Baca juga: Pertamina Tebar Diskon BBM Rp 300 Per Liter dan Gas Hingga Rp 135.000

Adapun harga Dexlite di 4 provinsi ini adalah Rp 9.700 per liter. Harga tersebut juga lebih mahal Rp 200 per liter jika dibandingkan harga Dexlite di Jawa.

Demikian juga dengan harga Solar Non Subsidi, di Papua dan Maluku dipatok harga Rp 9.600 per liter, lebih mahal Rp 200 jika dibandingkan dengan harga Solar Non Subsidi di Jawa.

Satu-satuya harga bahan bakar di Papua dan Maluku yang lebih murah dibandingkan Jawa adalah harga Minyak Tanah Non Subsidi. Di 4 provinsi ini, harga Minyak Tanah Non Subsidi dipatok Rp 11.770 per liter, lebih murah dari Jawa yang harganya Rp 11.220 per liter.

Adapun di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, tidak tercantum harga BBM Pertamina jenis Pertamax Turbo, Pertamax Racing, dan Pertamina Dex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com