Hal ini membuat atrean kapal di Terusan Panama lebih lama. Selain itu, Terusan Panama juga memiliki danau air tawar di tengah lintasannya, danau ini yang kemudian digunakan sebagai tempat bersandar kapal selama menunggu antrean.
3. Pengurangan jarak dan biaya
Terusan Suez yang selesai dibangun tahun 1869 mengurangi waktu tempuh sekitar 6.000 kilometer (km).
Sebelum adanya kanal, kapal yang berlayar dari Teluk Persia menuju ke Eropa Utara harus menempuh jarak 21.000 km karena harus berputar mengelilingi Benua Afrika, sementara waktu yang dibutuhkan adalah 24 hari.
Baca juga: Apa Saja Infrastruktur Peninggalan Penjajahan Jepang di Indonesia?
Sementara setelah kanal dibuka, lama waktu perjalanan kapal dari lokasi yang sama hanya memerlukan waktu 14 hari karena jarak dipangkas hanya menjadi 12.000 km.
Terusan Suez menghemat waktu antara 7-10 hari tergantung pada kecepatan kapal. Sementara Terusan Panama yang selesai tahun 1914 memperpendek waktu dari Atlantik ke Pasifik sejauh 13.000 km.
Pendeknya waktu perjalan juga membuat biaya semakin efisien karena penghematan BBM. Sebagai contoh, Terusan Suez menghemat biaya perjalanan kapal dari Rotterdam Belanda ke Mumbai India sebesar 41 persen.
Sementara Terusan Panama, menghemat waktu tempuh kapal dari New York menuju Los Angeles hingga sebesar 60 persen.
Baca juga: 7 Kota di Indonesia yang Dibangun Penjajah Belanda dari Nol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.