Agar bisa masuk ke kanal, kapal harus masuk ke celah sempit dalam sebuah bendungan atau dam, untuk kemudian dikunci (ditutup di kedua sisi), sebelumnya kemudian diangkat menggunakan air dan ditarik dengan sebuah kapal tunda maupun lokomotif yang relnya berada di sisi kanal air.
Prosedur ini membuat proses di Terusan Panama jauh lebih rumit ketimbang kapal yang menggunakan Terusan Suez. Hal ini juga membuat Terusan Panama tak bisa dilintasi kapal besar di atas 14.000 TEUs karena tentu membutuhkan volume air yang sangat besar untuk mengangkat kapal di sisi lain.
2. Antrean kapal
Terusan Suez merupakan kanal yang dibuat langsung menghubungkan dua sisi laut, hal ini berbeda dengan Terusan Panama yang memerlukan bendungan.
Baca juga: Apa Itu Rentenir dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Pengaturan antrean kapal pada Terusan Suez relatif lebih sederhana, yakni menjaga jarak antar kapal. Sementara di Terusan Panama, setiap kapal harus masuk ke dam secara bergantian dan ditarik oleh kapal tunda.
Hal ini membuat atrean kapal di Terusan Panama lebih lama. Selain itu, Terusan Panama juga memiliki danau air tawar di tengah lintasannya, danau ini yang kemudian digunakan sebagai tempat bersandar kapal selama menunggu antrean.
3. Pengurangan jarak dan biaya
Terusan Suez yang selesai dibangun tahun 1869 mengurangi waktu tempuh sekitar 6.000 kilometer (km).
Sebelum adanya kanal, kapal yang berlayar dari Teluk Persia menuju ke Eropa Utara harus menempuh jarak 21.000 km karena harus berputar mengelilingi Benua Afrika, sementara waktu yang dibutuhkan adalah 24 hari.
Baca juga: Apa Saja Infrastruktur Peninggalan Penjajahan Jepang di Indonesia?
Sementara setelah kanal dibuka, lama waktu perjalanan kapal dari lokasi yang sama hanya memerlukan waktu 14 hari karena jarak dipangkas hanya menjadi 12.000 km.
Terusan Suez menghemat waktu antara 7-10 hari tergantung pada kecepatan kapal. Sementara Terusan Panama yang selesai tahun 1914 memperpendek waktu dari Atlantik ke Pasifik sejauh 13.000 km.
Pendeknya waktu perjalan juga membuat biaya semakin efisien karena penghematan BBM. Sebagai contoh, Terusan Suez menghemat biaya perjalanan kapal dari Rotterdam Belanda ke Mumbai India sebesar 41 persen.
Sementara Terusan Panama, menghemat waktu tempuh kapal dari New York menuju Los Angeles hingga sebesar 60 persen.
Baca juga: 7 Kota di Indonesia yang Dibangun Penjajah Belanda dari Nol
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.