Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Kebaya Masih Berpeluang Tumbuh Subur di Tanah Air, Begini Caranya

Kompas.com - 05/04/2021, 14:31 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bisnis kebaya di Indonesia masih berpeluang tumbuh subur.

Namun, peran serta dari berbagai pihak harus tetap dijaga guna meningkatkan supply dan demand.

Perancang busana Musa widyatmodjo mengatakan, jika berbicara bisnis supply dan demand akan menjadi suatu hal yang harmonis.

Baca juga: Kisah Miliarder Mark Cuban, Disebut Gila Saat Merintis Bisnis Streaming

Menurut dia, permintaan akan kebaya perlu diciptakan untuk mendukung slogan "Kebaya Sebagai Identitas Bangsa".

Demand itu perlu diciptakan, misalkan saja dengan menerapkan wajib kebaya di hari Jumat, Sabtu dan Minggu untuk para pekerja hotel, sehingga siapun yang sedang berlibur akan melihat variasi kebaya yang bermacam-macam,” jelas Musa dalam acara Kongres Berkebaya Nasional 2021, Senin (5/4/2021).

Musa menambahkan, untuk mewujudkan hal tersebut tentunya peran serta pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga, dan pengusaha harus bersinergi.

Selain itu, ia mengimbau agar pemerintah daerah tidak mengurangi perayaan dan upacara adat yang memungkinkan banyak penggunaan kebaya.

Di Indonesia ada dua keraton, yakni Yogyakarta dan Solo dengan acara kebudayaan berbentuk upacara dan perayaan dengan menggunakan kebaya.

Baca juga: Menilik Peluang Bisnis Kue di Bulan Ramadhan dan Lebaran

Namun, makin ke sini, prosesi adat makin berkurang.

“Ini harusnya menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan pusat agar tradisi terus berkembang, sehingga jika bicara soal demand, maka permintaan harus diciptakan,” jelas dia.

Di sisi lain, Musa menilai dengan fokusnya pemerintah untuk digitalisasi dan pemanfaatan teknologi untuk pemasaran, hal yang tidak kalah penting jadi terabaikan.

Misalkan saja menumbuhkan kreativitas bagi pengrajin dalam hal desain kebaya.

Ini dinilai penting, karena pangsa pasar selalu menuntut hal yang fresh atau baru.

Baca juga: Teten Masduki: Koperasi Bisa Jadi Model Bisnis Berbasis UMKM

Sehingga sangat penting jika pemahaman akan teknologi dibaurkan dengan peningkatan kreativitas bagi pelaku usaha.

“Tiga tahun belakangan ini pemerintah fokus pada teknologi, tapi menurut saya yang lebih pnting adalah produk yang kita jual. Saya berharap KemenkopUKM bisa mengambil peran cukup besar dalam memberi pelatihan, mnciptakan pola pikir kreatifitas dari pengrajin untuk menjadi desainer atau seniman,” jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com