Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kapal Berbendera Panama Menguasai Lautan Dunia?

Kompas.com - 05/04/2021, 15:32 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Berdasarkan hukum laut internasional, setiap kapal harus terdaftar di suatu negara, entah negara mana pun dan sesuai peraturan, tak harus sama dengan perusahaan pemilik kapal. Panama memanfaatkan celah aturan itu dengan baik.

Pemerintah Panama juga menawarkan pembebasan pajak penghasilan bagi kapal-kapal yang terdaftar di negaranya, meski itu terdengar tidak fair untuk semua negara.

Daya tarik lainnya, Panama merupakan negara yang membayar tenaga kerja yang cukup murah. Aturan ketenagakerjaan ini yang juga berlaku untuk kapal-kapal Panama.

Baca juga: Mengenal Arbitrasi: Pengertian, Contoh, dan Bedanya dengan Mediasi


Itu sebabnya, untuk efisiensi, banyak kapal-kapal milik negara maju seperti Jepang atau Korea Selatan menggunakan bendera Panama.

Artinya, dengan mendaftarkan kapalnya di Panama, mereka berdalih tak terikat dengan aturan perburuhan upah minimum dan jaminan sosial di negara asalnya.

Aturan open regitry ini sebenarnya bukan tanpa perdebatan. Beberapa negara di dunia sebenarnya sudah geram dengan praktik ini.

Namun sebagaimana praktik negara surga pajak di sektor keuangan, open registry tetap bertahan hingga saat ini meskipun dihujani berbagai kritik dan penolakan negara-negara lain.

Sebagai perbandingan, jumlah kapal berbendera Panama yang mengarungi lautan di seluruh dunia berjumlah sekitar 8.600 armada.

Jumlah ini masih lebih besar dari gabungan armada kapal terdaftar di AS yakni sebanyak sekitar 3.400 kapal dan China memiliki sekitar 3.700 kapal.

Ribuan orang menyaksikan kapal barang raksasa milik China menjadi kapal pertama yang melintasi Terusan Panama yang baru pada Minggu (26/6/2016).AP Photo Ribuan orang menyaksikan kapal barang raksasa milik China menjadi kapal pertama yang melintasi Terusan Panama yang baru pada Minggu (26/6/2016).

Baca juga: Tentang Terusan Kra, Ambisi Thailand yang Mengancam Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com