JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menargetkan pada 1 November 2021, seluruh jaringan Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi.
Proses integrasi tersebut terdiri dari migrasi rekening, kartu ATM, hingga mobile atau internet banking nasabah.
“Integrasi sistem layanan ini merupakan salah satu langkah merger operasional dan bisa mendukung layanan BSI berjalan lebih optimal,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).
Baca juga: BSI Masuk 10 Besar Emiten dengan Kapitalis Pasar Terbesar
Herry menargetkan, sampai dengan akhir tahun ini seluruh nasabah BSI sudah memiliki akun di sistem baru yang telah terintegrasi.
BSI telah melakukan migrasi pada dua kantor cabang yang sudah terintegrasi yaitu KC Tangerang BSD dan KC Jakarta Barat dari Februari 2021.
Pencapaian migrasi di dua kantor cabang yang sudah terintegrasi yaitu sampai 30 Maret 2021 sebesar 94 persen untuk rekening giro dan tabungan dan 98 persen untuk rekening deposito.
Untuk memaksimalkan migrasi di kantor cabang yang sudah terintegrasi yaitu, BSI juga telah melakukan auto-migrasi di tanggal 6, 13, 22, dan 23 Maret 2021.
Selama proses migrasi, nasabah bank asal Bank Syariah Indonesia masih dapat menggunakan kartu dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi.
Baca juga: Pesan OJK ke Dirut BSI: Semua Produk Keuangan Konvesional Harus Ada dan Lebih Murah
Selain itu selama proses migrasi, nasabah dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal.
Untuk diketahui, proses migrasi rekening bisa dilakukan secara digital dengan aplikasi BSI Mobile, dan hadir langsung ke kantor cabang BSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.