Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ringkasan Pasar Global: Harga Minyak Anjlok hingga Dollar AS Turun ke Level Terendah Sepekan

Kompas.com - 06/04/2021, 07:44 WIB
Erlangga Djumena

Editor

NEW YORK, KOPAS.com - Harga minyak anjlok pada akhir perdagangan Senin (5/4/2021) waktu setempat (Selasa pagi WIB).

Para pedagang semakin khawatir atas keputusan kelompok produsen utama OPEC+ untuk meningkatnya pasokan mereka dan produksi Iran yang lebih tinggi di tengah prospek permintaan yang lesu.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei merosot  2,8 dollar AS atau 4,6 persen, ditutup pada 58,65 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni melorot 2,71 dollar AS atau 4,2 persen menjadi 62,15 dollar AS per barrel di London ICE Futures Exchange.

Baca juga: Membandingkan Harga BBM Pertamina RI Vs Petronas Malaysia April 2021

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, pada Kamis (1/4/2021) menyetujui kenaikan produksi bulanan dari Mei hingga Juli. Anggota OPEC, Iran, yang dibebaskan dari pemotongan sukarela, juga meningkatkan pasokan.

Grup tersebut memulihkan produksi yang dipangkas tahun lalu untuk mendukung harga karena permintaan bahan bakar merosot di tengah pandemi COVID-19.

Pekan lalu, Komite Teknis Bersama (JTC) OPEC+ merevisi turun perkiraan permintaan minyak pada 2021. JTC sekarang memperkirakan permintaan minyak global meningkat 5,6 juta barrel per hari tahun ini, bukan 5,9 juta barrel seperti yang diperkirakan sebulan yang lalu.

"Waktunya tidak tepat," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho Securities.

“Sepertinya OPEC+ akan menggulirkan kesepakatan, tetapi mereka tidak melakukannya dan sekarang tampaknya mereka harus membayar setidaknya dalam jangka pendek,” lanjut dia.

Emas

Sementara itu harga emas sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan pagi ini di COMEX New York Exchange.

Kenaikan logam mulia ini terangkat oleh pelemahan dollar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya. Tetapi kenaikan Wall Street yang dipicu harapan untuk pemulihan ekonomi cepat menyusul data pekerjaan dan sektor jasa AS yang kuat membatasi laju emas.

Harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni naik tipis 0,4 dollar AS atau 0,02 persen ditutup pada 1.728,80 dollar AS per ounce. Bursa emas tutup pada Jumat (2/4/2021) untuk libur Paskah. Sebelumnya, Kamis (1/4/2021), emas berjangka melonjak 12,8 dollar AS atau 0,75 persen menjadi 1.728,40 dollar AS.

"Ada optimisme luas untuk pemulihan ekonomi AS ... Pasar saham AS yang kuat secara teknis merupakan lingkungan yang sulit untuk emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Indeks S&P 500 dan Dow mencapai rekor tertinggi di tengah data yang menunjukkan ekonomi AS menciptakan lapangan kerja terbanyak dalam tujuh bulan pada Maret.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com