Data Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (2/4/2021), menunjukkan 916.000 pekerjaan ditambahkan pada bulan tersebut, hasil terbaik dari ukuran ini. sejak Agustus.
Sementara itu, ukuran aktivitas sektor jasa melonjak ke rekor tertinggi. Institute for Supply Management melaporkan indeks manajer pembelian sektor jasa-jasa naik ke level tertinggi sepanjang masa di 63,7 pada Maret, naik dari 55,3 pada Februari.
Dolar mencapai level terendah lebih dari satu minggu terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Emas juga mendapat dukungan dari laporan Departemen Perdagangan AS pada Senin (5/4/2021) bahwa pesanan pabrik turun 0,8 persen pada Februari setelah melonjak 2,7 persen pada Januari.
Sementara itu, pengumuman Presiden AS Joe Biden tentang rencana belanja infrastruktur dua triliun dolar AS yang telah lama ditunggu-tunggu minggu lalu telah memicu kekhawatiran tentang inflasi.
"Stimulus bersifat inflasi dan berpotensi bullish untuk emas dalam jangka panjang, dan juga perak, tetapi pada jangka pendek pedagang fokus pada aspek ekonomi positif dari paket stimulus," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Investor juga menunggu risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pada Rabu (7/4/2021) untuk arahan.
"Sejauh ini, The Fed cukup berkomitmen untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah hingga akhir 2023, tetapi jika inflasi meningkat ... maka mereka akan mencapai tujuan jangka panjang lebih cepat dari yang diharapkan," kata Jigar Trivedi, analis komoditas pada Anand Rathi Shares yang berbasis di Mumbai.
"Jika itu terjadi, kami akan melihat kenaikan suku bunga dan itu akan berdampak negatif bagi harga emas," sebutnya.
Baca juga: Harga Emas Antam Terbaru, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg
Dollar AS melemah
Dollar AS merosot ke posisi terendah satu minggu terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin waktu setempat.
Pelemahan greenback ini terjadi ketika saham mencapai rekor tertinggi dan imbal hasil obligasi AS bertahan di bawah tertinggi baru-baru ini, meskipun analis mengatakan likuiditas rendah karena banyak bagian dunia libur untuk Paskah.
Dollar AS melemah 0,40 persen terhadap enam mata uang utama lainnya pada Senin (5/4/2021) menjadi 92,59. Mata uang AS telah jatuh dari 93,44 pada Rabu (31/3/2021), yang merupakan tertinggi sejak 5 November.
Dollar AS telah rebound tahun ini seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS karena investor berspekulasi pada pertumbuhan ekonomi AS yang lebih cepat dan inflasi yang lebih tinggi ketika ekonomi dibuka kembali setelah penutupan bisnis terkait Covid-19.
Tetapi penurunan dollar AS saat ini terjadi setelah data pekerjaan yang kuat pada Jumat (2/4/2021) dapat menunjukkan bahwa sebagian besar prospek bullish telah diperkirakan, setidaknya untuk jangka pendek.
“Fakta bahwa kami tidak menguji tertinggi baru (dalam imbal hasil) tepat setelah data penggajian (payrolls) non-pertanian pada Jumat (2/4/2021) menunjukkan bahwa mungkin beberapa dari optimisme ekonomi AS ini sudah diperkirakan,” kata Vassili Serebriakov, ahli strategi valas di UBS di New York.
Baca juga: Apa Itu IHSG? Ini Pengertian, Manfaat, dan Cara Hitungnya