Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susunan Direksi Baru PTBA Lengkap dan Profil Suryo Eko Hadianto

Kompas.com - 06/04/2021, 10:52 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Direksi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dirombak dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2020 di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (5/4/2021).

Arviyan Arifin dicopot dari jabatan Direktur Utama, digantikan oleh Suryo Eko Hadianto. Sejumlah direktur juga diganti posisi semula.

Mereka adalah Joko Pramono yang sebelumnya Direktur Sumber Daya Manusia, Adib Ubaidillah sebelumnya Direktur Niaga, Mega Satria sebelumnya adalah Direktur Keuangan, dan Hadis Surya Palapa yang sebelumnya Direktur Operasi dan Produksi.

Baca juga: Bos PTBA Senang, Abu Batu Bura Bukan Lagi Limbah Berbahaya

Satu-satunya wajah lama yang tak diganti adalah Direktur Pengembangan Usaha, Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin.

Selain itu, nomenklatur jabatan dalam Perseroan juga mengalami perubahan. Ini dilakukan untuk menyelaraskan dan meningkatkan efektivitas koordinasi di internal Holding Industri Pertambangan (MIND ID).

Berikut susunan direksi PTBA terbaru selengkapnya:

  • Direktur Utama : Suryo Eko Hadianto
  • Direktur Pengembangan Usaha : Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin
  • Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Farida Thamrin
  • Direktur Sumber Daya Manusia : Dwi Fatan Lilyana
  • Direktur Operasi dan Produksi : Suhedi

Baca juga: Yusuf Mansur Jagokan Saham Batu Bara, Bagaimana Prospek Saham PTBA?

Profil bos baru PTBA

Suryo Eko Hadianto resmi menjabat sebagai Direktur Utama PTBA dengan adanya perombakan ini. Sebenarnya, sosok Suryo Eko Hadianto bukanlah orang baru di PTBA.

Ia berkarier di perusahaan pelat merah ini sejak 1991. Seiring berjalannya waktu, sejumlah jabatan stratagis di PTBA dan anak perusahaan, dipercayakan kepadanya.

Dikutip dari akun linkedin pribadinya, pada 2007 ia sempat menjabat sebagai Senior Manajer Optimasi Produksi di PT Bukit Asam Banko yang merupakan anak usaha PTBA, di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Baca juga: Gasifikasi Batu Bara, PTBA: Bikin Hemat Devisa Negara hingga Rp 8,7 Triliun

Kariernya terus moncer ketika didaulat sebagai Dirut PT Bukit Asam Banko pada 2012. Pada 2016, , hingga lulusan Matematika UGM Yogyakarta ini masuk jajaran Direksi PTBA.

Setidaknya ia tercatat pernah mengisi posisi Director of HR and GA, Director of Business Development, dan Direktur Operasi Produksi.

Pada 26 Desember 2019, dia diamanahkan ikut mengurus holding BUMN Tambang. Kala itu, dia digeser menjadi Direktur Transformasi Bisnis MIND ID.

Kini, setelah sekitar setahun tiga bulan di posisi itu, Suryo Eko Hadianto dikembalikan ke PTBA sebagai Direktur Utama.

Ke depan, di bawah kepemimpinannya, Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 24,8 juta ton pada 2020 menjadi 29,5 juta ton pada 2021.

Baca juga: Bukit Asam Tebar Dividen Rp 835 Miliar

Perseroan juga menargetkan kenaikan penjualan batu bara dari 26,1 juta ton pada 2020 menjadi 30,7 juta ton pada 2021.

Selain itu, ia juga harus mengawal sejumlah proyek strategis yang bekerja sama dengan perusahaan swasta BUMN lain.

Di antaranya proyek gasifikasi batu bara, pengembangan karbon aktif batu bara, PLTU Mulut Tambang Sumsel-8, pengembangan PLTS, pengembangan kapasitas angkutan batu bara dengan Pelindo II, dan proyek angkutan batu bara kerja sama dengan PT KAI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com