Sementara pertumbuhan ekonomi negara Islam lainnya misalnya Iran -1,5 persen, Irak -12 persen, Kuwait -8 persen, Qatar -4,5 persen, hingga United Arab Emirates (UAE) -6,6 persen.
"Poin saya adalah ini situasi yang tidak memandang bulu. Tentu dengan adanya kontraksi ekonomi, akan terjadi konsekuensi kenaikan pengangguran, kenaikan kemiskinan, dan juga dampak kepada kesejahteraan masyarakat," ungkap dia.
Tak berhenti pada tahun 2020, pandemi masih berlanjut hingga kuartal I-2021 ini. Ani mengungkapkan, ada beberapa negara yang bahkan mengalami gelombang ketika penyebaran virus Covid-19.
Beberapa negara Eropa seperti Perancis, Italia, dan Jerman kembali melakukan lockdown. Begitu pun dengan India yang mengalami lonjakan kasus sehingga menyetop pengiriman vaksin ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.
"Supply vaksin ke seluruh dunia, disetop hanya untuk digunakan di dalam negeri. Meskipun itu tidak atau belum berhasil untuk menurunkan kasusnya. Negara tetangga kita Filipina juga dalam situasi yang luar biasa terjadi kenaikan lonjakan," pungkas Ani.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut RI Bisa Didikte Asing jika SDM Tak Siap di Era Digital
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.