Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Luhut: Presiden Minta "Food Estate" di Kalteng Harus Jalan

Kompas.com - 06/04/2021, 19:54 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kedatangannya ke Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, untuk memastikan program food estate yang dikembangkan di provinsi ini bisa terlaksana dengan baik.

"Tadi siang bapak Presiden Joko Widodo berpesan agar program ini bisa berjalan dengan baik," kata Luhut saat meninjau program food estate di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kapuas, sebagaimana dikutip dari Antara Selasa (6/4/2021).

Selain Luhut, hadir pada acara tersebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, dan sejumlah pejabat daerah.

Baca juga: Mengenal Bandara Haji Muhammad Sidik, Pendukung Daerah Penyangga Food Estate

Luhut mengungkapkan pengembangan kawasan food estate akan menjadi kawasan pertanian yang dikelola mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari tanam hingga penjualan, yang dilakukan secara sinergi dan berkelanjutan.

Menurut dia, pengembangan kawasan yang berada di wilayah eks pengembangan gambut tersebut melibatkan beberapa kementerian, bukan hanya pertanian, tetapi juga PUPR dan lainnya.

Seluruh kementerian tersebut serta seluruh pihak terkait diharapkan bisa bersinergi untuk memastikan bahwa pengembangan food estate berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Luhut juga mewanti-wanti, selain pemerintah, perguruan tinggi seperti Universitas Palangkaraya juga harus terlibat langsung dalam pengembangan tersebut melalui program merdeka belajar.

"Universitas Palangkaraya harus berperan dan ikut bertanggung jawab dalam program ini, karena ini dibangun untuk generasi mereka. Saya akan mengoordinasikan masalah ini dengan Mendikbud, Bapak Nadiem Makarim," katanya

Secara teknis, kata dia, kunci dari pengembangan kawasan gambut adalah penataan air atau irigasi dan pengembangan teknologi.

"Rekayasa pengelolaan air dan pemanfaatan teknologi pertanian sangat penting untuk keberhasilan program ini," katanya.

Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, terdapat 21.000 hektare lahan sudah siap digarap untuk dijadikan kawasan pengembangan food estate.

Baca juga: Mentan Sebut NTT Punya Potensi Jadi Kawasan Food Estate

Lahan tersebut siap untuk digarap dan dijadikan daerah food estate ataupun pertanian secara luas termasuk hortikultura, peternakan, dan perikanan.

Pengembangan kawasan food estate Kalteng dilaksanakan di Kapuas dan Pulang Pisau pada lahan seluas 30 ribu hektare.

Sebelumnya saat meninjau pelaksanaan di lapangan, Presiden Joko Widodo menyampaikan food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi, mencakup pertanian, perkebunan dan lainnya dalam suatu kawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com