JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/4/2021).
"Adapun pergerakan IHSG telah menguji garis MA (moving average) 60 pada sebelumnya sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance masih terbuka lebar," ujar Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama.
Sementara itu berdasarkan rasio fibonacci, pergerakan IHSG akan berada pada level 5.940.99 hingga 6.054.36.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga berpendapat yang sama terkait proyeksi IHSG hari ini. Ia menilai, IHSG pada perdagangan hari ini secara teknikal berpotensi menguat dengan support resistance 5.962-6.093.
Baca juga: BUMN Nindya Karya Buka Lowongan Kerja, Ini Syarat dan Lokasi Penempatannya
Secara teknikal, menurut dia, IHSG bergerak terkonsolidasi membentuk pola rebound di level psikologis 6.000.
"Indikator stochastic bergerak mendatar pada area dekat oversold dengan MACD yang bergerak undervalue dengan divergence positif dengan histogram," ujarnya.
Investor akan menanti data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan naik. Kemudian, investor akan fokus pada hasil pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) 2021 dan Bank Dunia dalam panel tentang ekonomi global, serta Federal Reserve (Fed) akan menerbitkan risalah dari pertemuan di bulan Maret.
Senada dengan dua pakar analisis sebelumnya, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga memperkirakan IHSG Rabu akan menguat direntang level 5.953 hingga 6.064.
Adapun penggerak IHSG tersebut menguat diantaranya naiknya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan iShares MSCI Indonesia Investable Market Index Fund (EIDO).
Baca juga: Siapkah Indonesia Menghadapi CEPA Indonesia-Korsel?
Selain itu, pemicu penguatan pasar bursa efek dipengaruhi naiknya harga Komoditas seperti minyak, nikel, timah, dan emas. Sedangkan dari sisi global, disebabkan turunnya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) untuk tenor 10 Tahun.
Berikut rekomendasi saham hari ini:
1. Analisis Binaartha Sekuritas
ASII, akumulasi pada level 5.200-5.400, dengan target harga secara bertahap di level 5.550, 5.700, 5.850, 6.000, 6.650 dan 7.775, support 5.000.
BBCA, akumulasi pada level 30.400-30.900, dengan target harga secara bertahap di level 31.450, 33.200, 34.050, 37.600 dan 39.050, support 29.000.
ICBP, akumulasi pada level 8.775-8.825, dengan target harga secara bertahap di level 8.900, 9.200 dan 9.500, support 8.775 dan 8.675.
INDY, akumulasi pada level 1.435-1450, dengan target harga secara bertahap di level 1.470, 1.500, 1.615, 1.735 dan 1.850, support 1.435 dan 1.380.
INTP, akumulasi pada level 11.950-12.200, dengan target harga secara bertahap di level 12.500, 14.875, 17.250 dan 19.625, support 11.950 dan 11.250.
MYOR, akumulasi pada level 2.430-2.530, dengan target harga secara bertahap di 2.600, 2.780 dan 2.950, support 2.420 dan 2.390.
SMGR, akumulasi buy pada level 10.200-10.375, dengan target harga secara bertahap di level 10.700, 11.275, 12.625 dan 13.950, support 9.925.
WSBP, akumulasi pada level 185-200, dengan target harga secara bertahap di level 214, 244, 314 and 382, support 176.
2. MNC Asset Management
SMRA akan bergerak direntang 910-1.030. Edwin rekomendasikan untuk beli di level 970, dengan target harga 1.030, stop loss di 910.
ADHI akan bergerak direntang 1.050-1.200. Ia rekomendasikan netral beli di level 1.110, dengan target harga 1.200, stop loss di 1.050.
JSMR akan bergerak direntang 4.120-4.430. Ia rekomendasikan netral beli di level 4.270, dengan target harga 4.430, stop loss di 4.120.
INDF akan bergerak direntang 6.675-6.900. Edwin rekomendasikan beli di level 6.750, dengan target harga 6.900, stop loss di 6.675.
INCO akan bergerak direntang 4.440-4.900. Ia rekomendasikan netral beli di level 4.660, dengan target harga 4.660, stop loss di 4.440.
Baca juga: Hati-hati, Beredar Akun Indodax Palsu di Telegram
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.