Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Konsumsi, Pemerintah Bakal Beri Subsidi Ongkir Harbolnas Rp 500

Kompas.com - 07/04/2021, 18:31 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bakal memberikan subsidi ongkos kirim untuk program hari belanja nasional (Harbolnas) pada periode Ramadhan dan Lebaran tahun 2021 ini.

Program tersebut diharapkan bisa mendongkrak konsumsi masyarakat dan membantu laju pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Harbolnas tersebut bakal diselenggarakan pada H-10 dan H-5 Idul Fitri tahun ini.

"Pemerintah juga akan mendorong Harbolnas, di mana di H-10 dan H-15, Harbolnas dengan online ditujukan untuk produk nasional," jelas Airlangga ketika memberikan paparan hasil sidang kabinet paripurna seperti dikutip dari akun Youtube Sekretarian Kabinet, Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Subsidi Listrik Tak Lagi via www.pln.co.id dan WhatsApp, Begini Cara Mendapatkannya

Airlangga mengatakan, pemerintah akan memberikan subsidi ongkos kirim pada perayaan Harbolnas tersebut. Nilai subsidi yang bakal digelontorkan mencapai Rp 500 miliar.

"Pemerintah akan memberikan subsidi ongkos kirim sehingga pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 miliar," ujar dia.

Secara keseluruhan, pemerintah memiliki lima program untuk mendongkrak konsumsi pada periode Ramadhan dan Idul Fitri, selain mendorong pelaksanaan Harbolnas.

Program pertama yakni terkait pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang dilakukan oleh para pelaku usaha kepada karyawannya.

Baca juga: BLT UMKM 2021 Sasar 12,8 Juta Pelaku Usaha Mikro

Dari program tersebut, diperkirakan dana yang bisa masuk ke pasar mencapai Rp 215 triliun.
Program kedua yakni subsidi bansos beras selama Ramadhan.

Bansos tersebut disalurkan dari Bulog yang dianggarkan mendapat dana sebesar Rp 2 triliun uhtnuk membeli gabah petani.

Selain itu, pemerintah juga bakal mempercepat penyaluran perlindungan sosial kepada masyarakat dengan anggaran Rp 14,12 triliun.

"Harapannya PDB (Produk Domestik Bruto) di kuartal II bisa positif," ujar Airlangga.
Selain itu di sektor hotel, restoran dan cafe, terdapat dua bantuan yang diberikan. Yang pertama dalam bentuk penjaminan kredit yang aturannya telah dikeluarkan Menteri Keuangan, yakni PMK Nomor 32 Tahun 2021.

Di dalam aturan tersebut dijelaskan, pelaku usaa hotel, restoran, dan cafe diberi grace period atau masa tenggang pasca jatuh tempo pembayaran tanpa adanya perhitungan denda selama tiga tahun.

Klaster usaha yang mendapatkan bantuan tersebut yakni mulai dari Rp 5 miliar hingga Rp 1 triliun dengan nilai pinjaman minimal Rp 5 miliar.

Baca juga: Gojek Berikan Subsidi Ongkos Kirim bagi UMKM Kuliner Binaan Pemda DIY

"Selain itu khusus untuk cafe dan restoran bisa menggunakan skema KUR (Kredit Usaha Rakyat), di mana KUR diusulkan diperpanjang 3 persen sampai tahun 2021 dan tentu pemerintah menyiapkan subsidi bunga Rp 8,15 triliun," ujar Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com