Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pandemi, ERAA Cetak Laba Dua Kali Lipat di 2020

Kompas.com - 07/04/2021, 19:29 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2020, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatatkan laba sebesar Rp 612 miliar.

Meski di tengah pandemi, Erajaya masih mencetak pertumbuhan laba 107,4 persen dibandingkan tahun 2019, yang sebesar Rp 295,1 miliar.

Sementara untuk penjualan, tumbuh sebesar 3,5 persen atau Rp 34,1 triliun di tahun 2020. Penjualan ini meningkat dibanding 2019 lalu, yang hanya mencapai Rp 32,9 triliun.

Baca juga: Indo Tambangraya Bagikan Dividen 90 Persen dari Laba Bersih 2020

Sedangkan, pertumbuhan margin kotor perusahaan sebesar 10 persen di tahun 2020

"Dengan bangga, kami menyampaikan bahwa perseroan berhasil mempertahankan momentum kinerja di tahun 2020 dengan terlihatnya peningkatan laba bersih sebesar Rp 612,0 miliar, atau bertumbuh lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu," ujar Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada Hasan Aula melalui keterangan tertulis, Rabu (7/4/2021).

Pencapaian tersebut, kata Hasan, adalah hasil dari penerapan strategi korporasi.

Di samping itu, penjualan ponsel dan ekosistemnya cukup positif. Hal ini didorong juga dengan peningkatan minat akan produk-produk elektronik, seperti Internet of Things (IoT).

"Di tahun 2020, kami juga melihat perubahan iklim industri handset di Indonesia sebagai dampak diberlakukannya aturan IMEI di bulan September 2020," kata dia.

Baca juga: Ini 10 Bank di Indonesia dengan Pertumbuhan Laba Tertinggi Sepanjang 2020

Hasan memaparkan sederet strategi kala mempertahankan kinerja korporasi selama pandemi, antara lain membangun kapabilitas omnichannel dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti inisiatif O2O, mobile selling, layanan EraExpress, Click ‘n Pick-Up, program promosi berbasis online pada platform e-commerce maupun official store di marketplace.

Strategi berikutnya, ekspansi footprint retail sehingga total outlet mencapai 1.053 toko, 88 channel distribusi dan kerja sama dengan lebih dari 65.000 reseller.

Pengembangan bisnis di luar core bisnis gadget dan peningkatan fokus pada produk-produk IoT dan ekspansi ke bisnis vertikal baru yang berpotensi memberi kontribusi positif kepada perusahaan.

Selain itu, ada pula beberapa faktor eksternal yang menciptakan kondisi makro yang kondusif sepanjang tahun 2020, seperti diberlakukannya registrasi IMEI oleh pemerintah yang akhirnya menciptakan peta bisnis lebih kondusif dan sehat.

Kemudian, adanya pembatasan kegiatan sosial selama masa pandemi, menjadi berkah bagi ERAA. 

Baca juga: Sepanjang 2020, Huawei Kantongi Laba Bersih Rp 143 Triliun

Sebab, kebutuhan ponsel dan elektronik lainnya menjadi dibutuhkan. Terlebih diterapkannya bekerja dari rumah (WFH).

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan shareholder value, dengan menjalankan corporate actions yang tepat sasaran dan memanfaatkan faktor-faktor eksternal yang membuka opportunity baru. Dengan inovasi dan penggunaan teknologi yang tepat untuk mendukung core business kami, serta secara jeli menangkap peluang bisnis baru, agar dapat memberikan performa yang stabil serta peningkatan pelayanan kami di masa mendatang," tutur Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com