Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 63,50 Dollar AS Per Barrel

Kompas.com - 08/04/2021, 11:34 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Maret 2021 meningkat 5,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, harga rata-rata ICP Maret 2021 ditetapkan sebesar 63,50 dollar AS per barrel, naik 3,14 dollar AS dari Februari 2021 yang sebesar 60,36 dollar AS per barrel.

Ia menjelaskan, kenaikan ini dampak dari optimisme pasar atas aktivitas ekonomi di seluruh dunia dan membaiknya permintaan minyak mentah yang didukung dengan pengaturan pasokan minyak mentah yang efektif.

"Faktor tersebut yang mengerek harga minyak mentah di pasar internasional selama bulan Maret 2021," ujar Agung dalam keterengan tertulis, Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Pasca-Semburan Lumpur di Tarakan, Pertamina: Sumur Minyak Sudah Kembali Berproduksi

Harga minyak mentah utama Indonesia jenis Sumatran Light Crude (SLC) pada Maret 2021 juga naik menjadi 64,06 dolar AS per barrel, dari harga sebelumnya di Februari sebesar 61,42 dolar AS per barrel.

Sementara, Tim Harga Minyak Indonesia menyebut selain optimisme pasar dan membaiknya permintaan minyak mentah, kenaikan harga minyak di pasar internasional juga dipengaruhi kesepakatan OPEC+ untuk melanjutkan pemotongan produksi hingga April 2021 dan tingkat kepatuhan OPEC+ pada Februari 2021 yang mencapai 113 persen.

"Selain itu, disetujuinya Paket Stimulus AS sebesar 1,9 triliun dollar AS yang diproyeksikan akan meningkatkan ekonomi AS dan ekonomi global pada umumnya," kata Tim Harga Minyak Indonesia.

Merujuk pada publikasi International Energy Agency (IEA) Maret 2021, disebutkan bahwa permintaan minyak mentah global pada tahun ini diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,5 juta barrel per hari.

Selain itu, menurut IEA, pasokan minyak mentah global pada Februari 2021 turun sebesar 2 juta barrel per hari akibat cuaca dingin yang ekstrem di AS dan Arab Saudi melakukan tambahan pemotongan produksi sebesar 1 juta barrel per hari.

Baca juga: Sumur Minyak di Tarakan Semburkan Lumpur, Ini Kata Pertamina

OPEC pada Maret 2021 juga merilis pernyataannya bahwa proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2021 naik sebesar 0,22 juta barrel per hari, dari 96,05 juta barrel per hari menjadi sebesar 96,27 juta barrel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

Penyebab kenaikan lainnya adalah berdasarkan publikasi US Energy Information Administration (EIA) Maret 2021, stok gasoline AS turun sebesar 13 juta barrel menjadi 230,5 juta barrel dibandingkan stok pada Februari 2021.

"Terakhir, jumlah rig di AS mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak bulan November 2020," jelasnya.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak juga dipengaruhi oleh tingkat pengolahan (throughput) kilang di China mencapai rekor tertinggi sebesar 14,3 juta barrel per hari.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Ladang Minyak Tak Terurus Diserahkan ke Pemda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com