Poin ini masih bersangkutan dengan poin kedua. Bila kamu mulai investasi dari rasa takut tertinggal atau takut akan biaya di masa depan, maka kamu akan jadi orang yang tak sabaran.
Padahal kunci investasi adalah sabar. Investasi khususnya saham, memang ideal untuk jangka menengah hingga panjang. Jika saat ini masih rugi, jangan lantas menjualnya.
Pelajari dahulu fundamental saham tersebut sebelum kamu memutuskan jual atau beli.
"Kunci kedua adalah kesabaran. Pertama adalah passion dan kedua adalah time. Jangan terlalu alergi dengan sesuatu yang dianggap risky (berisiko)," saran Wuddy.
Baca juga: Simak Tips Investasi Saham untuk Investor Pemula
4. Mulai lebih dini
Investor milenial sekaligus CEO SayaKaya, Jessica Wijayae menambahkan, mulai investasi sejak dini. Memulai lebih dini memungkinkanmu untuk mengambil risiko yang lebih besar.
"Milenial ini enggak masalah untuk explore ke instrumen yang sedikit lebih risky karena punya tolerance waktu yang lebih panjang dan tolerance risiko," papar Jessica.
Dia menyarankan, diversifikasi portofolio ke berbagai instrumen mulai dari yang berisiko rendah hingga tinggi. Namun lagi-lagi, pelajari dulu sebelum memutuskan membeli.
"Di-mix saja investasi saham, reksa dana, obligasi, emas, dan lihat mana yang cocok untuk diri kita sendiri. Mana yang sesuai sama tujuan kita. Semua pilihan yang penting harus tahu tujuan hidupnya," pungkas dia.
Baca juga: Siapkan Dana Pendidikan Anak, Lirik 4 Investasi Cuan Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.