Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Waskita: Utang Menggunung, Rugi Triliunan, Anak Digugat Pailit

Kompas.com - 09/04/2021, 11:01 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - BUMN konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, tengah dalam kondisi sulit. Perusahaan baru saja mencatat rugi, sementara di sisi lain utang makin menggunung.

Dikutip dari Kontan, Jumat (9/4/2021), emiten berkode WSKT ini mengantongi pendapatan sebesar Rp 16,19 triliun di sepanjang 2020. Jumlah tersebut turun 48,42 persen dari realisasi di 2019 yang capai Rp 31,39 triliun.

Penurunan pendapatan turut menekan bottom line WSKT. Kondisi keuangan pun tengah berdarah-darah.

Apalagi jumlah beban pokok lebih besar dari pendapatan yang dibukukan yaitu mencapai Rp 18,17 triliun. Sepanjang 2020, Waskita Karya mengalami kerugian bersih sebesar Rp 7,38 triliun.

Baca juga: Utang Menggunung, Waskita Berharap Penjualan 9 Jalan Tol

Padahal di tahun sebelumnya, anggota indeks Kompas100 ini, masih membukukan laba bersih sebesar Rp 938,14 miliar.

Beban terus menekan kinerja keuangan lantaran adanya kenaikan beban umum dan administrasi dari Rp 1,32 triliun menjadi Rp 1,66 triliun. Kemudian beban lain-lain WSKT juga tercatat naik signifikan dari Rp 197,8 miliar menjadi Rp 1,38 triliun.

Per akhir 2020, Waskita Karya tercatat memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp 89,01 triliun. Liabilitas tersebut didominasi oleh liabilitas jangka pendek yaitu mencapai Rp 48,24 triliun. Sementara itu jumlah ekuitas WSKT tercatat sebesar Rp 16,58 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, mengungkapkan penyebab perusahaan yang dipimpinnya kini terbelit utang yang sangat besar.

Baca juga: Stafsus Erick Thohir Bantah Ada Permintaan Komisaris BUMN dari MUI

Destiawan menjelaskan ada tiga faktor utama yang membuat Waskita Karya mencatat utang perusahaan mencapai Rp 90 triliun dan bunga utang Rp 4,7 triliun. Salah satunya yakni tertundanya penjualan jalan tol.

Jual tol

Dia optimistis divestasi terhadap sejumlah ruas tolnya dapat terlaksana sehingga mampu mengurangi beban utang BUMN karya tersebut.

"Kami optimistis bahwa divestasi ruas tol tersebut dapat terlaksana, dan setelah satu ruas tol telah terealisasi ternyata investor banyak sekali yang ingin mengakuisisi ruas-ruas tol Waskita Karya," ujar Destiawan dilansir dari Antara.

Tahun ini Waskita Karya merencanakan ada 9 ruas tol yang disiapkan untuk divestasi. Satu ruas tol sudah deal dan sudah dieksekusi oleh Waskita Karya.

Baca juga: Deretan 7 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

Kemudian satu ruas lainnya dalam proses, sedangkan tiga ruas tol dilakukan divestasi dengan pola share swap.

"Masih ada lima ruas tol dan ini kami targetkan bisa terlaksana, apalagi tahun 2021 ini sovereign wealth fund Indonesia (INA) telah berfungsi dan beberapa ruas sudah kami bahas untuk diakuisisi oleh INA," kata Destiawan.

Dia mengatakan upaya divestasi ini akan membantu mempercepat, dan kalau itu terjadi maka upaya tersebut bisa mengurangi beban hutang Waskita Karya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com