Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Didu Sebut Akan Banyak Proyek BUMN yang Mangkrak, Ini Alasannya

Kompas.com - 09/04/2021, 19:15 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu memprediksi Menteri BUMN Erick Thohir akan mewariskan proyek mangkrak yang dikerjakan oleh perusahan pelat merah sektor karya pada tahun ini.

"Saya paham betul ini sebenyarnya, istilah saya Bung Arya dan Pak Erick Thohir ini panen proyek mangkrak," katanya dalam diskusi virtual, Jumat (9/4/2021).

Menurutnya, pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang dinilai tidak layak secara ekonomi akan banyak selesai pada tahun ini.

Baca juga: Ini Penyebab Utang BUMN Karya Membengkak versi Said Didu

Hal tersebut mengakibatkan BUMN karya selaku perusahaan yang ditugaskan membangun proyek tersebut akan menanggung tiga beban sekaligus, yaitu beban operasional, beban utang, dan beban penyusutan.

"Itu sekaligus muncul beban. Sementara dari awal dinyatakan (proyek) tidak layak," ujarnya.

Said mengatakan, mengacu kepada Pasal 66 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, seharusnya pemerintah melakukan penyertaan modal negara (PMN) terhadap proyek-proyek yang tidak layak secara ekonomi.

Namun demikian, PMN disebut Said telah berhenti pada 2017, sehingga BUMN karya terpaksa menarik utang untuk mengatasi kerugian yang dialami.

"Saya yakin betul karena net margin rata-rata konstruksi hanya sekitar 4 persen, maka kalau dia mengambil utang yang bunganya 11 persen, 12 persen, maka dipastikan akan rugi karena net marginnya rendah sekali," tuturnya.

Baca juga: Erick Thohir Khawatir BUMN Punah Jika Tak Mampu Bersaing dengan Swasta dan Asing

Untuk mengatasi kondisi keuangan BUMN karya yang tengah terpurk, Said mendorong pemerintah untuk segera menyuntikkan PMN.

Apabila hal itu tidak bisa dilakukan, maka satu-satunya jalan keluar menurut Said ialah dengan menjual proyek yang telah rampung dibangun.

"Pertanyaannya, saya enggak yakin (infrastruktur) ini laku dijual," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com