Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memilih Manajer Investasi agar Cuan dan Terhindar Investasi Bodong

Kompas.com - 10/04/2021, 12:31 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Namun faktanya masih ada manajer investasi yang demikian. Dikelola secara serampangan, penggelapan dana, dan kasus lain yang bikin nasabah bangkrut.

Perhatikan rekam jejak yang seperti ini, baik itu di masa kini maupun di masa lalu. Jangan pilih manajer investasi dengan rekam jejak buruk. Sudah ketahuan jeleknya, masih dipilih karena tergiur keuntungan besar.

Sebelum menaruh dana, cek kinerja manajer investasi lewat portofolio hasil investasi yang pernah dan sedang dikelola. Bisa juga dengan cara meminta langsung kepada perusahaan.

Pilih manajer investasi yang memiliki rekam jejak bagus, kinerja gemilang, reputasi baik, serta punya nama besar. Dengan begitu, kamu dapat berinvestasi dengan tenang dan aman.

Baca Juga: Panduan Lengkap Investasi Reksadana Bukalapak vs Tokopedia, Modal Receh Rp 10 Ribu

3. Cek biaya investasi

Kalau mau investasi dengan mempercayakan pada ahlinya, jangan hanya tahu berapa keuntunganmu saja. Tetapi juga ada biaya-biaya yang dikenakan ke investor reksadana.

Biasanya biaya tersebut, meliputi biaya pembelian unit penyertaan, penjualan kembali, pengalihan unit, dan biaya transaksi maupun transfer bank.

Cari tahu berapa biaya ini sebelum investasi. Perusahaan harus terbuka mengenai detail biaya investasi. Tidak ada yang ditutup-tutupi, sehingga investor memahaminya.

Jika memilih manajer investasi yang punya nama besar, reputasi bagus, dan portofolio kinerja oke, konsekuensinya biaya lebih mahal.

4. Sesuaikan dengan profil risiko kamu

Kategori investor menurut profil risikonya ada tiga jenis, yakni konservatif (sangat aman), moderat (menengah), dan agresif (berani mengambil risiko tinggi).

Nah, kamu termasuk yang mana? Jika kamu termasuk investor konservatif, senangnya cari aman, maka pilih manajer investasi yang pengelolaan dananya tidak memiliki risiko besar.

Akan tetapi, biasanya risiko berbanding lurus dengan keuntungan. Bila risikonya kecil, keuntungannya pun juga minim.

Meski demikian, tidak perlu khawatir, tergantung kelihaian manajer investasi dari pengalaman atau jam terbangnya.Terpenting, pastikan kamu memilih manajer investasi yang sesuai dengan profil risikomu agar tidak menyesal nantinya.

Baca Juga Prospektus Sebelum Investasi Reksadana

Sebelum investasi reksadana, penting buat kamu mengenal tentang seluk beluk produk reksadana yang tertuang dalam fund fact sheet dan prospektus. Umumnya dokumen penting ini tersaji lengkap secara online dan bisa kamu pelajari di masing-masing website manajer investasi.

Baca, pelajari, baru deh kamu bisa memutuskan produk reksadana mana yang akan dipilih. Pastikan kamu melihat kinerja produk reksadana, nilai aktiva bersih, bank kustodian, izin OJK, hingga biaya-biaya investasi reksadana.

Yuk, jadi investor cerdas agar tidak kena investasi bodong.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com