KOMPASIANA---Thrifting atau kegiatan membeli pakaian bekas memang menjadi tren yang terus digandungri sampai saat ini.
Bagi pencinta fashion, kegiatan thriting tentu mengasyikan, sebab melalui thrifting Anda dapat mendapatkan pakaian yang tidak dijual di toko retail pakaian biasa dengan harga yang lebih murah.
Bahkan tak jarang juga, melalui kegiatan thrifting pakaian, Anda dapar menemukan pakaian branded hingga pakaian vintage dengan harga murah.
Dalam melakukan kegiatan thrifting ada beberapa hal juga perlu Anda perhatikan. Jangan sampai karena asal beli, eh malah menyesal kemudian. Tentu, Anda tidak ingin mengalaminya, bukan?
Nah, untuk menjawab itu semua, simak dulu 3 konten menarik dan populer di Kompasiana terkait thrifting:
1. Pilih Pakaian Bekas Merek Internasional atau Pakaian Baru Merek Lokal?
Status sosial menjadi hal yang penting bagi sebagian orang. Sehingga tak jarang, untuk menunjukkan status sosialnya, sebagian orang rela merogoh kocek agar tampil sempurna, salah satunya dengan membeli pakaian.
Namun, kini membeli pakaian tidak selalu dalam kondisi baru, thrifting menjadi pilihan bahwa tampil stylish tidak perlu mahal.
Kompasianer, Deddy Husein memberikan pandangannya mengenai kegiatan thrifting. Menurutnya, sebagian besar orang rela membeli pakaian bekas adalah agar mendapatkan merek dan kualitas.
Berhubung mereknya sebagian besar adalah merek non lokal, lalu ditunjang dengan harga aslinya yang mahal, maka yang dinantikan adalah harga murahnya dengan status pakaian bekas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.