Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Meski Kinerja Keuangan Merugi Pada 2020, PGN Masih dalam Kondisi Baik

Kompas.com - 10/04/2021, 21:03 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Keuangan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Arie Nobelta Kaban menyampaikan, kinerja keuangan PGN pada 2020 mengalami kerugian.

Kendati demikian, kemampuan PGN untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya masih sangat baik.

Bahkan dari perhitungan rasio keuangan, posisi keuangan konsolidasi PGN per 31 Desember 2020 masih tetap baik.

Kondisi keuangan PGN periode 2020

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com Sabtu (10/4/2021), PGN menyatakan, perusahaan plat merah ini membukukan pendapatan 2.885,54 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 42,7 triliun pada 2020.

Pendapatan itu diperoleh dengan kurs tengah rata-rata periode Januari-desember 2020 sebesar Rp 14.582 per dolar AS.

Dari pendapatan tersebut, PGN mencatat laba operasi sebesar 303,71 juta dolar AS dan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar 696,85 juta dolar AS.

Baca juga: PGN Optimis Interkoneksi Pipa Gersem-Kalija Tingkatkan Pemanfaatan Gas Bumi

Pendapatan tersebut merupakan pencapaian dari manajemen PGN yang telah melakukan perbaikan dan program efisiensi di berbagai proses bisnis.

Hal tersebut membuat PGN mampu menurunkan biaya operasional atau opex sebesar 180,4 juta dolar AS atau setara dengan Rp 2,6 triliun, jika dibandingkan dengan tahun 2019.

Tak berhenti di situ, manajemen juga berhasil menurunkan pengeluaran modal atau capex, salah satunya pada pembangunan pipa minyak Rokan, sebesar 150 juta dolar AS atau setara dengan Rp 2,1 triliun.

Pencapaian itu membuktikan posisi keuangan PGN yang tergolong baik, dengan total aset sebesar 7,53 miliar dolar AS.

Aset tersebut termasuk kas dan setara kas sebesar 1,18 miliar dolar AS, total liabilitas 4,57 miliar dolar AS, total ekuitas 2,96 miliar dolar AS, dan rasio lancar sebesar 1,7 kali.

Baca juga: PGN Kejar Target Pembangunan Infrastruktur dan Gasifikasi PLTD Tahun 2021

Untuk diketahui, rasio lancar merupakan perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek.

Lebih lanjut, untuk rasio debt service yang didapatkan dari pembagian EBITDA dengan jumlah beban bunga dan pokok pinjaman, memperoleh hasil sebesar 1,3 kali.

Angka tersebut memperlihatkan bahwa perusahaan masih mampu memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman.

Sementara itu, PGN memiliki rasio debt to ekuity sebesar 51:49 yang menunjukkan bahwa komposisi kapital perusahaan dari debt dan ekuity masih seimbang.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com