Di Eropa dan AS, model bisnis yang ditonjolkan lebih banyak mengenai life centric, sehingga berbagai platform digital di negara maju itu dilengkapi dengan desain user interface dan user experience (UI/UX) yang sama canggih.
Adapun model bisnis di China dan Korea lebih mengacu pada penggabungan ekosistem sehingga mampu tumbuh lebih cepat. Keunggulan dari masing-masing model bisnis ini sebut Jerry, yang akhirnya diadopsi Bank Jago.
"Saya juga belajar banyak waktu launch Jenius (BTPN) from nothing. Kita fokus di life centric solution, tetapi kerja sama dan berkolaborasi dengan ekosistem," ucap dia beberapa waktu lalu.
Dirut Bank Jago Kharim Indra Gupta Siregar menambahkan, keunikan bisnis model dan konsistensi menjadi faktor utama untuk bisa berkompetisi di era neobank.
“Keunikan sekaligus kekuatan Bank Jago terletak pada dua hal, technology base adopsi teknologi dan kemampuan untuk tertanam dalam ekosistem. Milenial itu life style. Jadi kita sekarang sudah pindah dari costumer centic, jadi life focus, apa yang relevan terhadap kehidupan costumer,” papar dia.
Nah akan menarik menunggu inovasi-inovasi para neobank ini. Dan tentunya pada akhirnya semua itu akan memanjakan masyarakat terutama para nasabah dalam beraktivitas.
Baca juga: Neobank di Indonesia Menjadi Ancaman bagi Lembaga Keuangan Lainnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.